PCM Pakualaman Gelar Pengajian Songsong Muktamar ke-48

KENAPA Muhammadiyah lahir tidak berafiliasi dari nama pendirinya, seperti Ahmadiyah yang mengambil nama dari pendirinya Mirza Ghulam Ahmad?

Hal tersebut dikatakan dr H Agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S, Ketua PP Muhammadiyah, dalam pengajian akbar songsong Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Minggu (6/11/2022), di Masjid Besar Pakualaman, Yogyakarta.

Di depan MPP Kemantren Pakualaman dan Wakil Ketua PDM Kota Yogyakarta, Agus Taufiqurrahman, mengatakan, bulan ini merupakan hari ber-Muhammadiyah. “Karena pada bulan ini lahirnya sebuah organisasi besar pembaharuan yang didirikan KH Ahmad Dahlan,” ungkap Agus Taufiqurrahman.

KH Ahmad Dahlan, kata Agus Taufiqurrahman, banyak membawa perubahan terhadap pola pikir dan beragama yang benar berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits.

“Tujuan dari kata Muhammadiyah ini dimaksudkan untuk menghubungkan dengan ajaran dan jejak Nabi Muhammad SAW,” kata Agus Taufiqurrahman.

Dikatakan Agus, nama Muhammadiyah itu menjelaskan pendukung organisasi itu ialah umat Muhammad. “Dan asasnya adalah ajaran Nabi Muhammad SAW, yaitu Islam,” papar Agus Taufiqurrahman, yang menambahkan harapannya Muhammadiyah bisa diterima di semua kalangan, terutama kaum milenial.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pakualaman, Aris Saptono, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari syiar Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan berlangsung di Surakarta, 18-20 November 2022.

Dijelaskan Aris, salah satu wakil dari PDM Kota Yogyakarta turut serta sebagai peserta Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. “Untuk itu mohon doa restu agar semuanya diberi kelancaran dan kesuksesan,” kata Aris.

Pada kesempatan itu dibagikan sembako bagi 300 orang yang hadir dan pemberian doorprize. (Fan)

Exit mobile version