KETUA Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, memberikan penghargaan sebesar-besarnya pada Majelis Hukum dan HAM PP ‘Aisyiyah yang telah meluncurkan Gerakan Nasional Paralegal ‘Aisyiyah, Jum’at (9/9/2022) di Amphiteater Lantai 9 Kampus Utama UAD Yogyakarta.
Noordjannah mengatakan, sejak awal ‘Aisyiyah telah menyuarakan untuk membela kepentingan perempuan, anak dan kelompok rentan.
“Gerakan ‘Aisyiyah yang terwujud dalam gerakan sosial kemasyarakatan ini telah dilakukan sekaligus menjadi bukti kontribusi nyata ‘Aisyiyah untuk kemerdekaan bangsa,” papar Noordjannah.
Bagi Noordjannah, gerakan, ikhtiar dan mars sudah mengajak beramal dan berdarma bakti untuk membangun negara.
Oleh karena itu, kehadiran ‘Aisyiyah ini memang untuk tegaknya bangsa Indonesia dan memberikan kontribusi nyata menyelesaikan persoalan bangsa. “Dengan melihat kondisi masyarakat sekarang ini,” kata Noordjannah.
Gerakan ‘Aisyiyah dalam dakwah keumatan dan kebangsaan ini, ditegaskan Noordjannah, penting untuk hadir di tengah masyarakat. “Terlebih bagi kaum rentan, marginal, dan terpinggirkan,” tandasnya.
Maka, gerakan yang dilakukan ‘Aisyiyah haruslah adaptif dan memberikan solusi. Adanya gerakan nasional paralegal ‘Aisyiyah ini, salah satu upaya perhatian ‘Aisyiyah dalam melakukan pendampingan pada persoalan keadilan yang berkaitan dengan hukum.
Dengan adanya 25 Posbakum yang telah tersedia di berbagai provinsi ini dapat membantu akselerasi program lebih cepat dan maksimal.
Dalam memberikan bantuan hukum maupun pendampingan, Noordjannah berpesan agar para kader-kader paralegal ini nantinya bersifat inklusif. Gerakannya tidak ada memberikan pendampingan dengan memilah-milih siapa yang dibantu, tapi harus membantu semua.
“Gerakan dakwah inklusif ini memang sudah sejak dari oersyarikatan ini lahir, kepentingannya untuk kepentingan umat seluas-luasnya. Biarpun negara indonesia ini berbeda-beda, tetapi semuanya itu menjadi bagian dari dakwah kita dakwah rahmatan lil alamin,” kata Noordjannah, yang menerangkan ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah sudah dan akan terus melakukan itu karena turut berjihad untuk kehadiran NKRI.
Dengan gerakan-gerakan yang telah dilakukan ‘Aisyiyah, lanjut Noordjannah, harus dimaknai dan dipersyaratkan sebagai program yang berkaitan dengan spirit dakwah dan nilai-nilai Islam yang berkemajuan.
“Pelatihan dan kegiatan paralegal pun harus ada spirit penghambaan kita kepada Allah SWT yang dituangkan dalam memberikan kegiatan yang inklusif,” tegasnya.
Maka, ‘Aisyiyah tidak boleh hanya prihatin saja, tetapi harus juga memberikan aksi nyata. “Melalui launching ini harapan besar untuk bersinergi supaya ‘Aisyiyah bisa berbuat lebih banyak untuk memberikan solusi atas permasalahan bangsa,” ungkap Noordjannah.
Diharapkan, kader-kader ‘Aisyiyah yang hadir dalam acara tersebut bisa menyemarakkan seluruh kegiatan pembelaan pada warga bangsa kita yang mendapatkan persoalan hukum. (Fan)