SEJUMLAH pelukis wanita dari 10 negara berkumpul di galery Sangkringart Yogyakarta, dalam pameran lukis bertajuk “Journey Of Friendship International Women Artists Art Exhibition 2023”.
Dalam event internasional tersebut, pelukis wanita ini akan memamerkan karya seninya dari tanggal 19 Februari – 23 Februari 2023.
Prosesi pembukaan pameran lukis tersebut, dilaksanakan pada Sabtu (18/2/2023), dengan di tandai oleh pemukulan gong dan pemotongan tumpeng oleh Novi Suwondo Nainggolan yang mengenakan baju kebaya sebagai ciri khas Indonesia.
Dalam sambutannya, pengamat lukisan, Novi Suwondo Nainggolan mengatakan, Pameran lukisan tersebut menampilkan berbagai karya seni dari para seniman yang berasal dari berbagai latar belakang, budaya dan pengalaman.
“Menjadi sebuah kehormatan bagi saya untuk menyambut di pameran seni wanita yang luar biasa ini. Hari ini, kita berkumpul untuk merayakan kreativitas dan kecerdikan seniman perempuan yang telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dunia seni,” ungkap Istri Kapolda DIY tersebut, Sabtu (18/2/2023).
Ketua Bhayangkari Polda DIY tersebut menjelaskan, Karya seni yang ditampilkan merupakan cerminan dari harapan, impian serta perjuangan dan kemenangan para pelukis perempuan tersebut. Beberapa karya adalah refleksi dari iklim sosial dan politik saat ini, sementara yang lain adalah sekilas tentang kehidupan pribadi seniman.
Namun benang merah yang menyatukan semua karya seni adalah bakat dan keterampilan yang tak terbantahkan dari para wanita luar biasa ini.
“Jadi, mari kita rayakan karya para wanita berbakat ini dan hargai kontribusi mereka pada dunia seni. Mari kita terinspirasi oleh kreativitas, visi, dan keberanian mereka. Dan marilah kita terus mendukung dan mengangkat seniman perempuan agar mereka dapat terus berkarya di dunia seni,” ujarnya.
Erica Hestu Wahyuni seniman Indonesia sekaligus penyelenggara acara mengatakan, Pameran lukisan dari pelukis wanita Internasional tersebut merupakan yang pertama kali diadakan di Indonesia.
“Sebagai tuan rumah, tentunya saya merasa bertanggungjawab untuk menyuguhkan yang terbaik dalam pameran lukisan ini,” jelas Erica.
Erica menjelaskan, total ada 60 seniman yang terlibat. Mereka berasal dari Australia, Jepang, Malaysia, Mauritius, Myanmar, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan Indonesia.
Menurutnya, penyelenggara tidak memberi batasan. Para pelukis yang hadir diberikan kebebasan untuk melukis sesuai dengan gaya dan apa yang ada dipikirannya.
“Para pelukis hanya ingin menyampaikan pesan yang simpel. Dari cinta kita menemukan seni, dari seni kita menemukan cinta. Jadi, apapun itu jika dikerjakan sesuai passion dan gairah yang positif dari diri, tentunya akan menimbulkan hal-hal yang baik dari seniman itu,” ujar Erica. (fad/lif)