PENGUSAHA warga Tionghoa yang tergabung dalam Panitia Imlek Nasional 2021 wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terdiri dari Buddha Tzu Chi, Permabuddhi, PSMTI, PITI, dan INTI untuk ketiga kalinya kembali membagikan bantuan sosial berupa beras dan masker kepada masyarakat terdampak pandemi covid-19.
“Pandemi Covid yang terjadi saat ini berdampak pada segala bidang kehidupan di masyarakat. Para pengusaha warga keturunan Tionghoa yang tergabung dalam Panitia Bakti Sosial imlek Nasional 2021 Wilayah DIY (Buddha Tzu Chi, Permabuddhi, PSMTI, PITI, INTI) merasa terketuk dan berusaha meringankan sedikit beban warga dengan mengadakan bakti sosial ke masyarakat yang terdampak. Kegiatan ini sudah berlangsung dari bulan Maret 2021 sampai sekarang,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Bakti Sosial Bagi Beras dan Masker DIY, Ellyn Subiyanti, Minggu (11/7/2021).
Dijelaskan Ellyn, dalam pendistribusian bantuan beras beserta masker tersebut, selain dibantu oleh aparat, juga warga ditempat yang membutuhkan. “Kebutuhan akan pangan dan penjagaan kesehatan diberikan dalam bentuk beras dan masker ke masyarakat,” katanya.
Pada seremoni penyerahan bantuan sosial tersebut yang dilaksanakan hari Jumat, 9 Juli 2021 di gudang Tambak, dijelaskan Ellyn, panitia berbagi beras dan masker di masa pandemi memberikan bantuan kepada beberapa perwakilan masyarakat dari kota Yogyakarta, Gunung Kidul, dan Sleman.
Penyerahan langsung dilakukan oleh Ellyn Subiyanti didampingi beberapa panitia pelaksana, antara lain Agung Budiono, Fantoni, Tabitha Jenny, Agus Handoko, Novita dan rekan-rekan lainnya dengan menyerahkan bantuan tahap 3 sebesar 45 ton beras dan 90.000 buah masker.
“Bantuan ini didistribusikan ke seluruh kabupaten dan kotamadya di DIY dengan menggandeng Kodim di setiap wilayah pula,” imbuh Ellyn.
Panitia Bakti Sosial berbagi beras saat berada di lapangan selalu berusaha menjalankan protokol kesehatan yang benar di setiap daerah yang dikunjungi. “Hal ini selain agar supaya bisa menjadi contoh baik bagi masyarakat tapi juga demi menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan. Kegiatan bakti sosial ini diharapkan bisa menjadi contoh agar selalu berpikiran baik pada sesama dan melakukan kegiatan kemanusiaan tanpa memandang suku, ras, dan agama. Selain itu, selama masa pandemic,” pungkasnya. (rth)