KEPALA Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menyampaikan kandidat obat Corona (Covid-19) telah melalui uji klinis fase tiga terhadap 754 pasien. Obat ini merupakan hasil kerjasama Universitas Airlangga, TNI AD, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
“Berdasarkan penjelasan dari ketua tim pelaksana research tadi, semua sudah memenuhi dengan science yang sudah didukung,” ujar ujar Andika Perkasa di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Sabtu (15/8/2020).
Andika menjelaskan, kombinasi obat Corona sedang dalam proses pengajuan izin edar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tiga kombinasi obat itu di antaranya Lopinavir-ritonavir-azitromisin, Lopinavir-ritonavir-doksisiklin, dan Hidroksiklorokuin-azitromisin
“(Rabu depan) saya menghadap Kepala BPOM, itu dalam rangka secara resmi mohon dukungan untuk percepatan izin. Hanya izin edar,” ucapnya.
Selain itu, kata Andika, secara paralel pihaknya berkoordinasi dengan Kimia Farma, Lembaga Farmasi Polri, Lembaga Farmasi TNI-AD, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), untuk mempersiapkan produksi massal.
“Kami sudah langsung akan berbicara rencana produksi. Siapa membuat apa, yang akan membeli bahan baku bagaimana, kemudian anggaran dari pemerintahnya seperti apa,” tuturnya.
Andika mengklaim bahwa obat ini telah digunakan terhadap ratusan siswa Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD yang positif Covid-19 dan telah memenuhi inklusi. Hasilnya, seluruh siswa yang positif telah dinyatakan sembuh seluruhnya.
Sementara itu, Rektor Unair Mohammad Nasih turut menjelaskan tiga jenis obat yang dikombinasikan untuk menjadi obat baru ini biasanya diberikan secara terpisah kepada pasien.
Kendati begitu, Unair mengkombinasikan ketiga jenis obat tersebut. Ia pun mengklaim obat baru itu memiliki efektivitas hingga lebih dari 90 persen. (gal/pmj)