Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memberikan fasilitas konseling bagi mahasiswa yang memiliki keluhan dengan Narkoba. Seperti beberapa komunitas yang dibentuk oleh Prodi Psikologi, Bimbingan Konseling dan Ilmu Hukum.
UAD Yogyakarta siap memberikan pendampingan. “Dan tentunya mencegah agar mahasiswa terhindar dari barang haram tersebut,” kata Dr Gatot Sugiharto, SH MH, Wakil Rektor UAD Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ahad (31/1/2021).
Dikatakan Gatot, mahasiswa saat ini menjadi generasi yang akan memimpin bangsa pada 20-30 tahun yang akan datang. “Tentu perlu diselamatkan dan dipersiapkan menjadi manusia yang sehat dan cerdas,” katanya.
Narkoba, disampaikan Gatot, bukan hanya menjadi persoalan negara dan wewenang BNN saja. “Melainkan juga menjadi permasalahan bersama dalam melakukan pencegahan dan penyelamatan,” papar Gatot.
Bagi Gatot, orang-orang terdekat perlu diselamatkan dari bahaya Narkoba. Begitu pula perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yang harus memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar tidak terjerumus pada Narkoba.
Di sela-sela seminar nasional daring “Penanggulangan Anti Napza di Kalangan Mahasiswa”, Gatot berharap pentingnya kolaborasi antarsesama civitas dalam mendampingi mahasiswa agar tidak terjerumus dalam gerbang Narkoba dan pergaulan bebas.
Ketika menyinggung soal penanggulangan narkotika di perguruan tinggi, Gatot mengatakan bahwa perguruan tinggi menjadi salah satu lembaga yang wajib ikut serta dalam melakukan pencegahan Narkoba di kalangan mahasiswa.
Dikatakannya, dosen dan karyawan sebagai penyelamat generasi muda harus mengupayakan agar mahasiswanya terhindar dari barang haram.
Seperti dikatakan Gatot, salah satu perubahan tata pergaulan sangat tampak di kalangan remaja. Dan Narkoba menjadi salah satu ancaman dan efek negatif dari arus globalisasi dan modernisasi yang tinggi. “Kini, peredaran narkoba sudah dilakukan secara terang-terangan melalui media sosial,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan Gatot, modernisasi yang terjadi saat ini tentu memberikan efek positif dan negatif. Perkembangan teknologi menjadi hal positif yang dapat diambil dari era modernisasi.
“Namun, efek negatif tentu tidak dapat dihindarkan,” ungkap Gatot, yang menambahkan arus globalisasi yang semakin besar membuat jangkauan informasi semakin cepat.
Selain itu, lanjut Gatot, pertukaran budaya dan bahasa, pergaulan lintas negara, perkembangan teknologi dan informasi serta pernikahan antarbudaya menimbulkan tata pergaulan yang berubah. (fan)
Discussion about this post