MADRASAH Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan pelatihan bahasa online yang diperuntukkan bagi musyrifah (pendamping siswi di asrama) pada Senin (31/8/2020).
Para musyrifah tersebut mengikuti pelatihan bertajuk “how to teach English online interestingly and effectively” melalui zoom pada pukul 10.00-11.30 WIB.
Salah satu tugas musyrifah adalah mendampingi kegiatan belajar mengajar (KBM) asrama berbahasa Inggris dan berbahasa Arab.
Ustad Dwi Setyawan, M.Pd, Kepala Urusan Bahasa, menyampaikan, pelatihan ini dilakukan mengingat pembelajaran jarak jauh secara daring masih harus dilakukan selama pandemi COVID-19 belum mereda.
Selain itu, pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan musyrifah berbahasa Inggris. “Supaya lebih percaya diri dalam berbahasa Inggris selama melakukan kegiatan belajar mengajar asrama secara daring,” kata Dwi Setyawan.
Menurutnya, musyrifah itu akan belajar cara mengajar bahasa Inggris yang menarik dan efektif.
Dan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris secara aktif. “Mengingat musyrifah sebagai pengajar bahasa berasal dari berbagai background bidang studinya,” papar Dwi Setyawan.
Selain itu untuk meningkatkan ketrampilan ilmu mengajar bahasa Inggris. Sehingga dalam proses belajar-mengajar daring di asrama akan dirasakan menarik, efektif dan tidak membosankan
Tak kalah pentingnya memotivasi musyrifah agar terus mengembangkan skill berbahasa dan ketrampilan mengajar serta meningkatkan pengetahuan tentang ilmu pendidikan bahasa asing dan model pembelajaran.
Adapun pemberi materi dalam kegiatan tersebut adalah dosen yang aktif mengajar di program studi (prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta: Nur Fatimah, S.Pd, M.Hum, Soviyah, S.Pd, M.Hum dan Dr Ani Susanti S.Pd, M.Pd.BI (Ketua Prodi PBI UAD).
Pemateri membekali musyrifah dengan materi dan praktik mengajar bahasa Inggris. Dan pelatihan ini bukanlah pelatihan bahasa satu-satunya yang diperuntukkan bagi musyrifah. Setiap minggu ketiga musyrifah akan mengikuti pelatihan-pelatihan bahasa.
Nantinya para musyrifah juga akan praktik hasil dari pembelajaran dengan monitoring di asrama.
“Hal ini merupakan bagian dari usaha Mu’allimaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan bahasa asing di asrama Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,” kata Dwi Setyawan, yang menambahkan hal itu meliputi bahasa Inggris maupun bahasa Arab. (Affan)
Discussion about this post