SEJAK awal berdiri tahun 1912, Muhammadiyah telah memainkan peranan terpenting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan, sebelum organisasi Muhammadiyah ini didirikan, KH Ahmad Dahlan pada tahun 1911 sudah mendirikan sekolah modern Madrasah Ibtidaiyyah Diniyyah Islamiyah (MIDI).
KH Ahmad Dahlan telah merintis pembaruan pendidikan sebagai kesatuan kelembagaan berbasis kesatuan ipteks: ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Sekolah modern holistik tersebut memadukan ilmu, amal dan ilmiyah serta mengintegrasikan secara holistik ilmu pengetahuan dengan ilmu agama.
Kiprah Muhammadiyah menegaskan sebagai pionir sekolah modern berkemajuan. Perkembangan berikutnya, pengelolaan sekolahnya ditopang dengan manajemen pengelolaan secara profesional, menghadirkan upaya keras Muhammadiyah dalam mewujudkan pendidikan nasional berlandaskan iman, takwa, agama, karakter, Pancasila dan kebudayaan.
Sebagaimana disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir, M.Si, pengorbanan, kerja keras dan kiprah nyata Muhammadiyah sangatlah besar dalam mencerdaskan dan memajukan bangsa di seluruh persada negeri hingga ke daerah terdepan, terjauh, dan tertinggal.
“Sehingga betul-betul berskala nasional secara luas dan Muhammadiyah menjadi kekuatan strategis bagi masa depan Indonesia,” kata Haedar Nashir, Rabu (10/11/2021).
Ketika Indonesia harus memfokuskan diri pada pembangunan sumber daya manusia guna memasuki era revolusi industri 4.0 yang penuh tantangan dan kompetisi, maka keberadaan dan peran Muhammadiyah dengan lembaga pendidikannya yang besar dan berkualitas sangatlah niscaya dan menentukan.
“Kehadiran Muhammadiyah bukan karena massa, tapi karena kualitas dan modal strategis untuk kemajuan bangsa di tengah persaingan yang keras,” tandas Haedar Nashir.
Menurutnya, tanpa kehadiran Muhammadiyah bangsa Indonesia pincang sebagai kekuatan nasional yang unggul dan strategis. “Di antara peran strategis Muhammadiyah ialah dalam bidang pendidikan sejak sebelum hingga setelah Indonesia merdeka,” tandasnya.
Oleh karena itu, dalam rangka Milad ke-109 Muhammadiyah pada 18 November 2021 agar spirit etos pionir sekolah modern dan berkemajuan, senantiasa diwujudkan. “Sekaligus menjawab tantangan pendidikan nasional,” ungkap Haedar Nashir.
Dalam menghadapi tantangan kecenderungan hidup sebagian bangsa yang terjangkiti penyakit hedonis (memuja kesenangan), materialistik (memuja materi), pragmatis (menarabas), dan sikap yang serba ekstrem, dikatakan Haedar Nashir, maka sifat-sifat reiljius, moderat, cerdas, mandiri dan mandiri itu sangatlah penting. “Agar bangsa ini menuju masa depan yang lebih utama,” paparnya.
Karenanya, menjadi suatu keniscayaan bagi lembaga-lembaga pendidikan Muhammasiyah pada khususnya dan pendidikan nasional pada umumnya untuk menjadikan seluruh proses penyelenggaraan pendidikan sebagai strategi gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan.
Dengan demikian, lanjut Haedar, diharapkan bangsa Indonesia ke depan tumbuh-kembang menjadi insan yang unggul dan utama sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju.
Bagi umat Islam, khususnya Muhammadiyah, melalui pendidikan yang mencerahkan dan mencerdaskan itu, diharapkan lahir generasi umat dan bangsa sebagai pelaku sejarah yang menyebarkan nilai-nilai rahmatan lil-‘alamin di semesta raya ini.
Bermula dari kondisi tersebut Muhammadiyah melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah membuat terobosan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Tahun 2021 hingga tahun 2045, yang launchingnya bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Lauching tersebut sekaligus merilis Batik Nasional Sekar Jagad Majelis Dikdasmen dan penyerahan hadiah lomba video pembelajaran ISMUBA Multimedia di era pandemi Covid-19.
Ketua Panitia Launching, Dr Kasiyarno, M.Hum, juga melaunching pangkalan data, di mana dengan pangkalan data sebagai sistem yang menghimpun data dan informasi pendidikan jenjang PAUD dan Dikdasmen dari seluruh pemangku penyelenggara satuan pendidikan Muhammadiyah yang terintegrasi secara terpusat.
Kata Kasiyarno, data dan informasi yang dikumpulkan dapat digunakan sebagai basis data penentu kebijakan (data driven) dalam pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang pendidikan. “Terutama jenjang PAUD, Dikdas dan Dikmen,” papar Kasiyarno.
Pangkalan data diupayakan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah mengingat kuantitas data Amal Usaha Muhammadiyah jenjang PAUD, Dikdas, dan Dikmen terus mengalami peningkatan.
“Juga untuk menghadapi tantangan pada era digital, global, serta kemajuan perkembangan pendidikan atau pendidikan berkemajuan,” terang Kasiyarno.
Maka, diperlukan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) berbasiskan data (decision support systems) dan sebagai pertimbangan kebijakan bagi kemajuan pendidikan di lingkungan AUM Pendidikan.
RPJP tersebut, sebagaimana diutarakan Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Dr Sungkowo Mudjiamano, M.Si, disusun dengan gigih oleh almarhum Prof Dr Baedhowi, M.Si selaku Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah saat itu.
RPJP tersebut merupakan refleksi masa lalu, gambaran kondisi sekarang dan rencana pembangunan pendidikan dasar dan menengah yang dicita-citakan pada masa yang akan datang.
RPJP Pendidikan Dasar dan Menengah bersifat makro secara nasional yang harus diterjemahkan pada level operasional di wilayah dan daerah dalam rangka pembinaan terhadap sekolah Muhammadiyah. “Sehingga peserta didik menjadi manusia-manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, pintar, cerdas, terampil, berjiwa kepeloporan dan kepemimpinan serta berkemajuan dan siap menjalankan misi dakwah dan tajdid yang menyebarkan rahmatan lil-‘alamin,” kata Sungkowo Mudjiamano
Kata Sungkowo, RPJP berfungsi untuk menunjukkan peta situasi mutakhir dan posisi pendidikan Muhammadiyah secara tepat dan akurat, memperjelas rencana-rencana pendidikan Muhammadiyah pada masa depan, menjadi petunjuk arah ke mana pendidikan Muhammadiyah melangkah.
“Juga untuk mengevaluasi atau mengontrol pendidikan Muhammadiyah agar tidak keluar dari rencana yang termaktub dalam RPJP,” katanya.
RPJP Dikdasmen Muhammadiyah ini terdiri dari pendahuluan, kondisi pendidikan Muhammadiyah, visi-misi kebijakan dan strategi, program-program strategis serta kerjasama pendidikan Muhammadiyah. (Fan)