PASCA gempa magnitudo 6,2 yang melanda Sulawesi Barat tanggal 15 Januari 2021 lalu, Muhammadiyah mengirimkan Emergency Medical Team (EMT) nasionalnya ke Sulawesi Barat. Tim yang merupakan bagian dari MDMC ini bertugas membantu kelancaran pelayanan medis untuk para penyintas gempa di Mamuju dan sekitarnya.
Seperti diketahui akibat gempat tersebut, beberapa fasilitas kesehatan utama di Sulawesi Barat, khususnya Mamuju mengalami kerusakan signifikan. Itu terjadi antara lain di RSUD Kabupaten Mamuju yang rusak cukup parah. RS Mitra Manakarra yang bahkan roboh total dan puskesmas Ulumanda Kabupaten Majene yang juga rusak parah.
Tim terdiri dari 19 orang dengan komposisi 3 dokter spesialis, 3 dokter umum, 4 perawat, 1 surveillace, 1 logistik medis, 2 logistik umum dan 5 dokter muda. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Makassar, Luwu, Padang, Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Ketua tim adalah dr. Joko, Sp.An., dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Kepala Pelaksana EMT Muhammadiyah, Corona Rintawan, dalam keterangannya mengatakan bahwa pengiriman EMT ini merupakan komitmen Muhammadiyah untuk senantiasa hadir membantu masyarakat disaat-saat terjadi bencana. Meskipun saat ini tengah terjadi pandemi Covid-19 dan Muhammadiyah terlibat aktif dalam penanganannya.
“Gempa Majene terjadi di tengah situasi pandemi Covid-19 yang terus meningkat penyebarannya. Ini menjadi tantangan terbesar dalam pengelolaan tanggap darurat bencana yang pernah kami lakukan, bagaimana melaksanakan tanggap darurat sekaligus tetap menegakkan protokol kesehatan baik bagi para penyintas maupun relawan,” katanya.
Corona menambahkan saat ini tim beserta logistik medis sudah dalam pergerakan menuju Mamuju dan seluruhnya diperkirakan akan sampai di sana pada hari Selasa (18/1/2021). Di Mamuju, tim ini akan bergabung dengan relawan Muhammadiyah setempat dan juga dari Makassar serta Palu yang sudah lebih dulu tiba. Dalam melaksanakan tugas, tim akan berkoordinasi dengan klaster kesehatan untuk mengatur pelayanan bagi warga.
Bersamaan dengan pengiriman EMT, Muhammadiyah melalui MDMC Jawa Tengah juga mengirimkan relawan SAR sebanyak 10 orang ke Mamuju. Tim yang diberi nama Tim Alfa ini akan bertugas membantu pelaksanaan tanggap darurat gempa Majene selama 14 hari ke depan. (rth)