DUTA Besar (Dubes) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Republik Indonesia, Lu Kang, berkunjung ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Senin pagi (25/4/2022), disambut langsung Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas.
Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, hadir melalui teleconference.
Menyambut Dubes Lu, Haedar Nashir menyampaikan apresiasi tinggi atas terjalinnya kerja sama dan hubungan yang baik antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok.
Haedar berharap, hubungan antara Muhammadiyah dengan Tiongkok juga semakin erat. Muhammadiyah sendiri, tutur Haedar, pernah berkunjung ke Beijing pada 2019.
Haedar juga berharap hubungan dalam bidang pendidikan semakin kuat antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dengan universitas di Tiongkok.
Haedar juga berharap umat muslim Tiongkok — termasuk suku Uyghur di Xinjiang — terjamin dan mendapatkan kebebasan untuk menjalankan ibadah dan keyakinannya.
“Kami berharap Tiongkok sebagai negara besar dapat memainkan peran untuk perdamaian dunia termasuk memperjuangkan bangsa Palestina yang sampai saat ini mendapatkan perlakuan agresif dan negara-negara lain dalam hal ini bersifat ambigu dan berstandar ganda,” kata Haedar.
Dikatakan Haedar, Tiongkok sebagai negara besar dapat membela hak-hak bangsa Palestina. “Sebagaimana bangsa lainnya,” imbuhnya.
Menjawab apa yang disampaikan Haedar, Dubes Lu menyatakan bahwa Tiongkok memiliki komitmen besar terhadap dunia Islam.
Tiongkok, menurut Lu, aktif melakukan diplomasi di forum PBB dalam menyuarakan dunia Islam. “Termasuk soal umat Kashmir dan Palestina,” tandas Lu.
Dikatakan Lu, Tiongkok dan dunia muslim punya hubungan yang baik berdasarkan pada persamaan sejarah dan persamaan kepentingan. “Untuk senantiasa terus bekerja bersama dan membangun pemahaman bersama,” paparnya.
Terkait Uyghur, Dubes Lu menyatakan bahwa pemerintah Tiongkok sangat menghargai perbedaan dan keberagaman agama-agama dan semua suku di Tiongkok.
Meskipun begitu, dirinya menyayangkan banyak isu hoax terkait hal itu yang dimunculkan oleh pihak lain akibat persaingan politik global.
Menurutnya, masjid-masjid semakin bertambah dan wilayah Xinjiang yang dulu miskin kini beranjak sejahtera.
Populasi suku Uyghur pun bahkan meningkat 25 persen dalam empat tahun terakhir. “Melebihi suku mayoritas Tiongkok, yaitu etnis Han,” kata Lu.
“Tiongkok punya ketulusan untuk membangun persahabatan dengan dunia muslim,” pungkasnya. (Fan)
Discussion about this post