DARI tahun ke tahun, Indonesia International Motor Show (IIMS) selalu hadir dengan berbagai tema dan konten yang semakin berkembang. IIMS ini bentuk dedikasi penuh terhadap ranah otomotif dan perkembangan industri otomotif.
Semula, IIMS Hybrid 2022 akan diadakan 17-27 Februari 2022, lalu diundur 31 Maret 2022-10 April 2022 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, yang dibalut dengan konsep pameran dan atmosfer yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
Rencana, akan dilanjutkan IIMS Makassar 2022 di Celebes Convention Center dan IIMS Surabaya 2022 di Grand City Convex serta IIMS Motobike Show dan IIMS Outdoor Joglosemar Banaran akhir 2022.
Dalam FESC IIMS 2022, Tim Mobil Listrik UAD Al Qorni Automotive Electrical meraih Juara Umum 2. Tim ini terdiri dari Ilham Eko Prakoso (Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif) sebagai ketua, Aji Apri Setiawan (PVTO) sebagai general manager, Kurnia Rega Nugraha (PVTO) sebagai ketua mekanik, Muhammad Damar Wibisono (T Elektro) sebagai ketua elektrik, Muhammad Zada Fikri (PVTO) sebagai driver mobil listrik dan Fajar Fahmi Aziz (PVTO) sebagai anggota mekanik.
Mobil listrik bernama Ahmad Dahlan Electric Vehicle Generasi 1 (ADEV 01) meraih peringkat kelima dalam kategori akselerasi, peringkat ketiga kategori skidpad dan peringkat ketiga kategori endurance dan efisiensi.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Politeknik Negeri Madiun, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Kalimantan, Institut Teknologi PLN, Universitas Gadjah Mada (UGM), Politeknik TEDC Bandung, Universitas Riau dan Universitas Negeri Malang, ikuti kompetisi itu.
Bagi tim mobil listrik UAD merupakan kompetisi pertama yang diikuti. Dan satu-satunya peserta dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah).
Tim mobil listrik UAD dapat bersaing dan tidak kalah dengan perguruan tinggi lain berkat kerja keras dan usaha seluruh anggota tim. Ditambah dukungan dan doa dari sivitas akademika UAD.
Formula Electric Student Championship (FESC) merupakan kompetisi mobil listrik formula yang diperuntukkan bagi mahasiswa di perguruan tinggi untuk dapat mengembangkan kreativitasnya dalam bidang otomotif, khususnya mobil listrik.
FESC salah satu agenda IIMS yang merupakan pameran mobil dan motor terbesar di Indonesia. Dan kompetisi itu merupakan kompetisi bergengsi yang diikuti banyak pabrikan mobil dan motor, industri dan tokoh-tokoh terkenal.
Dalam kegiatan itu dimanfaatkan mahasiswa untuk mengembangkan dan riset teknologi terkait mobil listrik jenis formula electric.
Spesifikasi mobil listrik ADEV 01 memiliki tegangan 48 volt yang disuplai baterai aki kering 12 volt (4 buah) dengan daya 40 AH yang mampu berjalan hingga 20 km dengan kecepatan maksimal 40 km/jam.
Sistem steering bersudut dirancang untuk dapat berbelok sekaligus berakselerasi. Dan mobil listrik ini didukung mesin motor listrik 3 KW dan pengendali 6 KW.
Kompetisi yang dimulai dari pengecekan spesifikasi mobil, latihan, uji akselerasi, uji skidpad, uji endurance dan uji efisiensi, presentasi business plan, menempatkan UNY sebagai peringkat pertama, disusul UAD, Politeknik Negeri Madiun, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Kalimantan, Institut Teknologi PLN, UGM, Politeknik TEDC Bandung, Universitas Riau dan Universitas Negeri Malang sebagai peringkat 10.
Untuk memaksimalkan hasil tim mobil listrik Al Qorni sampai harus lembur sampai pagi. “Kami tidak sempat tidur jelang kompetisi,” kelakar Zada Fikri.
“Demi mahasiswa, saya dan mahasiswa bekerja keras agar ADEV 01 bisa tampil prima dalam kompetisi tersebut,” kata Alfian Ma’arif, MEng dari Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri UAD selaku dosen pembimbing.
Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, merasa sangat senang dan bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa UAD. “Terima kasih kepada dosen pembimbing utama Pak Alfian dan Pak Budi Santosa yang telah mengantarkan Al Qorni sebagai Juara Umum 2,” kata Muchlas.
Menurutnya, kali ini merupakan prestasi yang diraih dari buah pembinaan kampus dan mendapat dukungan dari semua pihak.
“Prestasi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan karena UAD memiliki slogan prestasi adalah tradisi dan sebagai sebuah tradisi harus dirawat serta dikembangkan agar prestasi dapat diraih setiap saat,” ungkap Muchlas.
Pada kesempatan itu, Rektor UAD memberikan penghargaan pertama recognisi akademi. “Ini zamannya merdeka belajar, jadi harus ada penghargaan,” kata Muchlas. (Fan)