PRODUK elektronik rumah tangga buatan Indonesia tetap diminati dan menjadi idola pasar Mesir. Meski pemerintah Mesir pada 2016 telah memperketat sektor perdagangan elektronik dengan menaikkan bea masuk, pengusaha Mesir tetap mengimpor produk unggulan Indonesia baik dalam bentuk produk jadi maupun dalam bentuk komponen elektronik.
“Negeri Seribu Menara ini menerapkan regulasi pengetatan impor barang elektronik, termasuk dengan mengharuskan 30-40% komponen dirakit dan dibuat di Mesir. Oleh karena itu, saya sebagai Duta Besar RI di Mesir mengapresiasi keseriusan Ahmed Kalla CEO Kalla for Import & Export, Penerima Primaduta Award dari Presiden RI tahun 2015 yang mendirikan pabrik perakitan produk elektronik di kawasan industri Quwesna, Provinsi Menoufiya sebagai salah satu trik bisnis cerdas dalam menghadapi perubahan regulasi perdagangan. Sebab, produk elektronik Indonesia dapat memungkinkan dirakit di pabrik tersebut dengan cara mengimpor komponen-komponen elektronik dari Indonesia,” ungkap Duta Besar Helmy Fauzy dalam sambutan Kunjungan dan Temu Bisnis KBRI Cairo ke pabrik perakitan komponen elektronika Kalla Group dengan merek dagang “Black & White” di kawasan industri Quwesna, Provinsi Menoufiya pada Rabu 26 Agustus 2020 atau Kamis 27 Agustus 2020 waktu Indonesia.
Dubes Helmy menambahkan, kualitas produk elektronik rumah tangga Indonesia sudah dikenal baik dan memiliki prospek yang cukup besar di pasar Mesir. Hal ini merupakan harapan baru bagi industri kecil menengah (IKM) Indonesia untuk memproduksi komponen elektronik berkualitas tinggi yang dibutuhkan dalam industri elektronik rumah tangga seperti komponen untuk produk kipas angin, televisi, blender, food processor, vacuum cleaner dan produk elektronik lainnya.
Ahmad Kalla importir Mesir dalam keterangannya pada Forum Temu Bisnis di pabrik perakitan elektronik tersebut menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya atas dukungan Duta Besar RI Helmy Fauzy, Atase Perdagangan, Irman Adi Purwanto Moefthi dan segenap jajaran KBRI Cairo yang setiap saat membantu menjembatani komunikasi dengan produsen produk elektronik rumah tangga Indonesia.
“Sehingga dalam beberapa tahun terakhir transaksi dagang antara perusahannya dengan Indonesia berjalan lancar, diantaranya dengan PT Maspion, PT Kencana Gemilang (Miyako) dan PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron) dan perusahaan OK Appliances”.
“Produk elektronik rumah tangga yang diimpor Kalla Group antara lain kipas angin, water dispenser, sound system, televisi LED 32 inch, blender, food prosessor dan chooper, dengan total transaksi untuk tahun 2020 ini sebesar USD 1 juta dan selama 5 tahun terakhir mencapai USD 20 juta, tutur Ahmad Kalla yang sangat senang mengajak para distributornya di Utara dan Selatan Mesir berlibur ke Bali.
Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi Purwanto Moefthi mengharapkan, kemitraan Al Kalla Group dengan pebisnis Indonesia tetap semakin terjaga dan terus meningkat sehingga produk Indonesia terus mendominasi pasar lokal Mesir dan pasar Afrika, serta Al Kalla Group tetap menjadi Raja produk elektronik rumah tangga di Mesir,” tandas Irman.
Atdag Irman menambahkan, sesuai data Badan Statistik Mesir (CAPMAS) melaporkan total impor sejumlah produk elektronik Indonesia ke Mesir diantaranya produk lemari pendingin (HS Code 8418) pada Januari-Mei 2020 mencapai USD 3,898 juta.
“Sedangkan untuk produk mesin dan aparatus elektrik (HS Code 8543) pada Januari-Mei 2020 mencapai USD 341 ribu. KBRI Cairo mengharapkan meski di masa pandemi Covid-19, produk elektronik Indonesia dapat tetap mewarnai pasar Mesir,” pungkas Irman. (sal/tiar)