Menpora RI Menyoal Tantangan yang Dihadapi Pemuda ke Depan

INKLUSIF berkemajuan pada hakikatnya adalah kebhinekaan yang mengedepankan persatuan. Kita memang bhineka tunggal ika, namun penekanannya adalah ika, yaitu persatuan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir, MSi, dalam acara pelantikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Periode 2021-2023 di Amphitarium Kampus Utama UAD, Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Minggu (28/11/2021) siang.

Turut menyaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Dr H Zainudin Amali, SE, MSi, Rektor UAD Dr Muchlas, MT, Ketua BPH UAD Prof Dr Marsudi Triatmodjo, M.Hum, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dr Hj Siti Noordjannah Djohantini, MM, M.Si melalui zoom.

Dalam acara tersebut dihibur vokal grup dari UAD dan DPD IMM DIY serta musikalisasi puisi dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Juga pidato Ketua Umum DPP IMM Periode 2021-2023 Abdul Musawir Yahya dan sambutan Ketua Umum DPP IMM Periode 2018-2021 Najih Prasetyo.

Haedar berharap, DPP IMM di masa kepengurusan baru ini mampu mewujudkan semangat kosmopolitanisme Islam di kalangan anak-anak muda dengan terobosan-terobosan baru. “Sehingga sketsa besar Muhammadiyah terus menjadi tradisi yang terjaga,” kata Haedar Nashir.

Selain itu, Haedar juga berharap IMM ada di garda depan, menerjemahkan Islam dengan Islam berkemajuan dalam sketsa besar itu di bidang politik, ekonomi, budaya. “Bahkan, dalam alam pikiran saat ini di tengah lalu lintas alam pikiran yang begitu rupa dan berbenturan satu sama lain,” paparnya.

Di depan Menteri Pemuda dan Olahraga,  Haedar menyampaikan terima kasih sekaligus menitipkan anak-anak muda Muhammadiyah untuk terus diayomi dan dibina.

“Terima kasih Pak Menpora atas kehadirannya dalam pelantikan DPP IMM kali ini dan titip mohon terus dibina dan diayomi,” kata Haedar Nashir.

Pada kesempatan itu, Menpora Zainudin Amali mengingatkan kader IMM dan Pemuda Muhammadiyah tentang tantangan yang dihadapi para pemuda ke depan, juga menekankan pentingnya inklusif dalam bingkai kebersamaan.

Dalam paparannya mengenai inklusif berkemajuan, Menpora Amali menanyakan, mengapa saat ini perlu digelorakan semangat inklusifisme?

Menurutnya, karena sadar atau tidak sadar, ada gejala yang dapat ditengarai di tengah warga bangsa. “Dan tidak terkecuali di kalangan anak muda bahwa eksklusifisme mementingkan kelompok dan golongan mulai timbul,” kata Amali.

Menpora Amali memuji dan mengapresiasi sikap inklusif yang diterapkan Muhammadiyah dan dicontohkan oleh pendirinya KH Ahmad Dahlan untuk menerima pendapat dan pandangan pihak lain, terutama tentang kebhinekaan.

Diingatkan Amali, inklusif dalam bingkai kebersamaan harus dikedepankan. “Karena sekarang gejala ekslusif mulai muncul di tengah masyarakat,” tandasnya.

Tetapi, lanjut Amali, bagi IMM tidak perlu khawatir. “Karena ada para senior dan Persyarikatan Muhammadiyah yang menaungi,” ungkapnya.

Dikatakannya, tidak perlu mengambil contoh terlalu jauh. Karena pendirinya KH Ahmad Dahlan dan penerusnya telah dan selalu meletakkan dasar-dasar yang sangat baik untuk terus mentradisikan kebersamaan dan persatuan.

“Boleh saya katakan Muhammadiyah merupakan organisasi yang paripurna, bagaimana mengelola organisasi yang sejalan urusan dunia, ekonomi, pendidikan, kesehatan, tetapi urusan dakwah juga jalan,” kata Amali, yang menambahkan hal itu tidak mudah dan bisa menjadi contoh.

Dikatakannya, sejak awal berdirinya Muhammadiyah telah menjadikan lompatan besar pada kondisi zamannya. “Bagaimana menjadikan gerakan organisasi modern berbasis ilmu pengetahuan,” paparnya.

Menpora berharap, IMM dikelola dengan memanfaatkan teknologi informasi yang terus berkembang. “IMM harus mampu seperti itu, tantangan sekarang lebih kompleks dan jauh berbeda,” kata Amali.

Sebagai bagian dari program prioritas kepemudaan Kemenpora, lebih lanjut disampaikan Amali, anak muda harus siap berkompetisi. “Baik di dalam maupun luar negeri, pemuda harus mampu kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing,” tandasnya.

Sebagaimana hasil Muktamar ke-19 IMM di Kendari, Sulawesi Tenggara, kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Periode 2021-2023 dinakhodai Abdul Musawir Yahya sebagai ketua umum, didampingi Zaki Nugraha (Sekretaris Jenderal) dan Rian Betra Delza (Bendahara Umum). (Fan)

Exit mobile version