Sebagai tindak lanjut dari Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Menengah Tingkat Nasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), Kelompok 5 yang merupakan kolaborasi Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di 8 PTMA: Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Luwuk, ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Madiun, Universitas Muhammadiyah Palu, Universitas Muhammadiyah Parepare adakan pelatihan pengelolaan sampah.
“Bertujuan untuk meningkatkan rasa kepedulian masyarakat terhadap sampah dan menampah pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan baik dan tepat,” kata Ali Fauzan dari UAD Yogyakarta selaku ketua panitia, Selasa (15/12/2020).
Menurut Ali Fauzan, dalam pemaparan soal sampah dan cara pengolahannya sebanyak 160 orang peserta sangat antusias. Peserta tersebut hadir di Room Zoom sebanyak 86 orang dan sebagian lainnya melalui platform YouTube Bimawa UAD.
Peserta tidak hanya dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) Mitra, tapi juga pelajar dari SMA/SMK/MA sederajat yaitu SMKN 1 Tuban, SMAN 1 Batusangkar, SMAN 1 Sungayang, dan Perguruan Tinggi lainnya: STAI An Najah Indonesia Mandiri, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan masih banyak lagi.
Kegiatan pelatihan yang dipandu Fernanda Amalia Putri (UAD) berlangsung sangat interaktif. Diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Dina Nurleva (UAD), dilanjutkan pemaparan tiga narasumber, diskusi, tanya jawab dan evaluasi.
Seperti disampaikan Caraka Putra Bhakti, MPd, Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Bimawa UAD, permasalahan sampah merupakan masalah yang krusial. “Karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sampah,” tandasnya.
Dikatakannya, kegiatan ini juga dalam rangka mendukung visi universitas untuk mencapai green kampus. “Tidak hanya kampusnya, tapi juga mampu menjadi inspirator bagaimana membudayakan hidup bersih, termasuk juga pengolahan sampah,” terang Caraka Putra Bhakti.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan memotivasi masyarakat dalam meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat.
Pada kesempatan itu, Isworo, SAg (Founder Gerakan Shodaqoh Sampah) menyampaikan tentang gerakan shodaqoh sampah, dasar perintahnya serta manfaat-manfaatnya.
Disampaikan pula cara pemilahan dan pengolahan sampah yang baik dan benar. “Sehingga sampah yang awalnya dianggap barang yang menjijikan, kotor dan tidak bernilai menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis,” kata Isworo.
Sedangkan Melania Iko Permatasari (UAD), menyampaikan cara pembuatan pupuk organik cair dengan bahan utama sampah dan nasi basi.
Usai sampaikan materi, Melania juga mempraktikkan cara pembuatannya melalui video agar peserta dapat menerapkannya setelah ikuti kegiatan tersebut.
Adapun materi tentang pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomis disampaikan Nur Laily Regitasari (UAD).
Laily menjelaskan pula tujuan dari pengelolaan sampah, bagaimana mengelola sampah, dan menjadikan sampah yang awalnya dianggap sebelah mata oleh banyak orang menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Dalam sesi tanya-jawab, Reihanil Jannah dari SMAN 1 Batusangkar menanyakan bagaimana caranya mengajak masyarakat untuk peduli pada kebersihan dan peduli pada pengelolaan sampah.
Sedangkan Debi Nur Jayanti dari Univeritas Negeri Yogyakarta (UNY) menyoal cara mengajak masyarakat untuk turut serta peduli terhadap pengelolaan sampah dan bagaimana menjalankan gerakan shodaqoh sampah.
Cara yang efektif untuk memotivasi diri sendiri agar bisa lebih konsisten dalam mengurangi penggunaan sampah sempat ditanyakan Wildan Abdurrohman dari WCD Klaten, Jawa Tengah. (Affan)
Discussion about this post