Meninggal Dunia, Marissa Haque Dimakamkan di Tanah Kusir

Artis Marissa Haque semasa hidupnya. @ foto Int

ARTIS senior Marissa Haque meninggal dunia pada Rabu (2/10/2024) dini hari. Kabar tersebut disampaikan oleh keluarga melalui pernyataan resmi bahwa Marissa Haque meninggal dunia pada pukul 00.50 WIB.

Duka mendalam dirasakan keluarga dari Musisi Ikang Fawzi ini. Marissa Haque akan disemayamkam di rumahnya di Perumahan Pelangi Bintaro, Tangerang Selatan. Kabar duka ini juga dikonfirmasi oleh jurnalis Adib Hidayat melalui media sosial.

“Duka cita mendalam atas kepergian dari Marissa Haque, Ibunda dari Chiki dan Bella Fawzi, istri dari Ikang Fawzi. Wafat dini hari tadi sekitar pukul 02.00,” tulis Adib dalam unggahannya di akun @AdibHidayat.

Marissa Haque adalah sosok yang memiliki kontribusi besar di dunia hiburan Indonesia. Selain dikenal sebagai aktris, dia juga berkiprah di dunia pendidikan dan politik.

Sepanjang hidupnya, dia selalu dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan berdedikasi tinggi dalam setiap peran yang dijalani.

Marissa Haque adalah sosok yang memiliki kontribusi besar di dunia hiburan Indonesia. Selain dikenal sebagai aktris, dia juga berkiprah di dunia pendidikan dan politik.

Sepanjang hidupnya, dia selalu dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan berdedikasi tinggi dalam setiap peran yang dijalani.

Jenazah Marissa Haque akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan sore nanti.

Profil Marissa Haque

Marissa Haque lahir di Balikpapan, 15 Oktober 1962 dari pasangan Allen Haque dan Nike Suharyah. Ayah Marissa merupakan keturunan Belanda-Prancis, sedangkan sang ibu asli dari Sumenep, Madura, Jawa Timur. Marissa adalah kakak dari Soraya Haque dan Shahnaz Haque yang juga menggeluti dunia entertainment.

Marissa kecil dibesarkan di tanah kelahirannya, yang kemudian berpindah tempat ke Palembang dan Jakarta. Ia pindah mengikuti ayahnya karena tuntutan kerja sang ayah.

Marissa terjun ke pangung hiburan diawali dengan keikutsertaannya pada sanggar “Swara Mahardika”, milik Guruh Soekarnoputera, untuk kursus menyanyi dan menari. Saat usianya menginjak 18 tahun, Marissa diajak sutradara M.T. Risyaf untuk berperan dalam film “Kembang Semusim”.

Sejak itu, ia langganan bermain film. Aktingnya dalam film “Tinggal Landas Buat Kekasih” pada tahun 1984, yang disutradarai oleh Sophan Sophian, diganjar penghargaan. Marissa mendapatkan Piala Citra dengan dinobatkan sebagai Aktris Pembantu Terbaik.

Lewat film ini pulalah, Marissa bertemu dengan Ikang Fawzi. Mereka resmi menikah pada 3 Juli 1986 dan telah dikaruniai dua orang putri Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.

Selain moncer di dunia perfilman, Marissa pun tidak main-main dengan studinya. Setelah menyelesaikan sekolah dasar dan menengah, ia kejar hingga ke perguruan tinggi.

Pasca lulus SMA, ia kuliah Hukum Perdata dari Fakultas Hukum, Universitas Trisakti. Kemudian, ia lanjutkan ke program Magister Bahasa Anak Tuna Rungu, Fakultas Humaniora, Universitas Katolik Atma Jaya dan Magister Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tak cukup di sana, gelar doktor diraihnya dari Pusat Studi Lingkungan Institut Pertanian Bogor.

Berbekal popularitas artis dan kualitas pendidikan, Marissa Haque terjun ke dunia pilitik. Pada Pemilu 2004, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari PDI Perjuangan. Pertarungannya berhasil, ia lolos ke Senayan dari Dapil Bandung untuk periode 2004-2009.

Namun, dua tahun menjalani sebagai angggota legislatif, pada 2006, ia mengundurkan diri PDI Perjuangan karena dapat tawaran untuk menjadi calon wakil gubernur Banten mendampingi calon gubernur Zulkiflimansyah yang diusung oleh PKS. Sementara PDI Perjuangan sendiri mencalonkan Atut Chosiyah.

Sayang, pasangan Zulkifli-Marissa Haque kalah suara. Meski Pilgub Banten sudah selesai, perseteruan Marissa Haque dengan Atut berlanjut. Tuduhan Atut mendapatkan ijazah palsu dari Universitas Borobudur berujung ke ranah hukum.

Kekalahan dalam Pilgub Banten tersebut tak menghentikan karier politik Marissa. Ia bergabung dengan PPP pada 7 Oktober 2007. Dalam perjalanan politikya, pada 2012 ia pindah partai ikut partai suaminya di Partai Amanat Nasional (PAN). (ufi/kas)

Exit mobile version