WILAYAH paling utara di Kabupaten Gunung Kidul — tepatnya di Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari — mendapat bantuan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dengan kemampuan 5.000 kWP. Dan PLTS ini untuk menggerakkan pompa air sumur bor.
PLTS yang dibangun itu juga akan dikembangkan pemanfaatannya oleh masyarakat untuk penerangan jalan, yang saat ini telah dipasang sebanyak 18 titik.
Kapanewon Gedangsari yang berada di 45 km sebelah utara Wonosari dan 45 km sebelah timur Yogyakarta serta berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini sudah ada PLTS untuk menggerakkan pompa air berkekuatan 3 horse power dan mengalirkan air ke bak penampungan induk di atas bukit yang berjarak 650 meter.
Bantuan tersebut, seperti disampaikan Bupati Gunung Kidul, H Sunaryanta, sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan air. “Saat ini ada 30 kepala keluarga yang telah menikmati fasilitas yang dibuat UAD,” kata Sunaryanta, Kamis (28/10/2021), yang berharap ke depan UAD bisa membuat lebih banyak lagi.
Dijelaskan Sunaryanta, di wilayah Gedangsari sebetulnya memiliki banyak sumber mataair. Namun setelah terjadinya gempa bumi tahun 2006, sumber mataair tinggal empat, dan masyarakat selalu kekurangan air bersih saat musim kemarau.
Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, mengatakan, PLTS karya dosen UAD yang didukung Badan Riset Inovasi Nasional ini digunakan untuk mengangkat air dari sumber air ke bak penampungan. “Dan selanjutnya didistribusikan ke rumah-rumah warga,” jelas Muchlas, yang menambahkan ke depan akan disalurkan kepada 100 KK.
Dikatakan Muchlas, UAD Yogyakarta memiliki semangat untuk mengembangkan energi terbarukan melalui program hibah BRIN. “Hal itu merupakan spirit dari UAD yang migunani tumraping liyan,” kata Muchlas.
Dalam ujicoba selama dua bulan, efisiensi sangat luar biasa. Biaya listrik cukup membayar Rp 11 ribu, yang semula sampai Rp 1,2 juta. Ke depan biaya PLN bisa free dan UAD tetap membackup dengan PLN.
Tahun 2021 UAD dipercaya sebagai universitas yang menerima Program Teknologi yang Diseminasikan kepada Masyarakat (PTDM), program bergengsi yang memotori teknologi tepat guna untuk dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat.
Tim PTDM UAD ini diketuai Umi Salamah, S.Si, M.Sc (Prodi Fisika MELINS FAST), yang beranggotakan Qonitatul Hidayah, S.Si, M.Sc (Prodi Fisika MELINS FAST), Sri Handayaningsih, S.T., M.T. (Prodi Sistem Informasi FAST).
Kali ini mengangkat topik “Implementasi Sistem Kontrol dan Monitoring PLTS Hybrid untuk Otomatisasi Catu Daya Pompa Air Bersih Masyarakat Desa Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul”.
Menggandeng mitra Kelompok Keswadayaan Masyarakat Tirta Abadi Jaya dan Kelompok Sadar Wisata Gunung Jambu, Tim PTDM UAD menginisiasi teknologi masuk desa. Sedangkan mitra mengelola tersedianya air bersih bagi masyarakat Serut.
Sistem PLTS itu dapat dimotoring daya listrik yang dihasilkan dengan mengintegrasikan dengan teknologi internet of thing. “Sehingga monitoring daya tersebut dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja,” terang Umi Salamah.
Menurut Umi, sudah selayaknya teknologi bermanfaat di masyarakat, dirasakan kehadirannya. “Tidak hanya berhenti pada tataran teori dan kajian,” kata Umi.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini bukan hal baru di dunia akademik dan riset. Tapi, bagi masyarakat desa, masih menjadi hal mewah. Dan program PTDM UAD ini salah satu perwujudan dari upaya menghadirkan teknologi di tengah-tengah masyarakat desa. (Fan)