Mengenang Mendiang Prof Sri Adiningsih Dimata Prof Subur Budhisantoso

Pendiri partai Demokrat prof Subur Budisantoso. @Int

PROFESOR Subur Budhisantoso mempunyai kenangan tersendiri bersama guru besar UGM Pof. Sri Adiningsih yang meninggal dunia pada Sabtu 17 Juni pukul18.37 WIB di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Dimata Ketua umum partai Demokrat pertama kali itu, Prof Adiningsih mempunyai pandangan tajam dalam membaca suasana sosial politik di samping bidang keahliannya ekonomi.

“Kami berkenalan di Lemhanas sebagai sesama pakar dan di Wantanas sebagai pakar dalam mempersiapkan GBHN di masa Orde Baru,” ujar Subur kepada Inilahjogja saya berbincang Minggu 18 Juni 2023.

Menurutnya, pertemanan sebagai pakar di kedua lembaga itu berlanjut dengan membentuk group diskusi Gemakarsa dengan mengambil tempat di jalan Kartanegara (rumah saya) dengan beberapa anggota alumni pakar Wantanas dan Lemhanas antara lain mendiang Prof Irsan Tanjung dan pak Wisnu Krestowo.

“Group diskusi itu berlanjut di kediaman bapak Jenderal Tri Sutrisno di Jalan Purwakarta,” urainya.

Kata salah satu pendiri partai Demokrat ini, seminggu sekali pertemuan pun diselenggarakan untuk membahas berbagai persoalan bangsa dengan dihadiri sekitar 20 orang.

“Kami, waktu awal, mencari calon presiden dan mohon agar bapak Tri berkenan kami usung. Akan tetapi beliau tidak berkenan kalau harus melalui pemilihan presiden,” ungkapnya.

Dikatakan pria kelahiran lahir di Garut 27 Agustus 1937 ini diskusi pun terus berlangsung setiap minggu hingga persiapan pendirian pendirian Partai Demokrat.

“Setelah bertemu dengan kelompok pak Ventje Rumangkang melalui sdr Hencky Luntungan,” tegasnya.

Pertemanan berlanjut setelah, lanjutnya, saat prof Sri Adiningsih menjabat sebagai ketua Wantimpres.

“Saya dan beberapa teman berusaha membantu merelokasi pengungsi letusan gunung Sinabung dengan mencarikan lahan pertanian dan perkampungan yang layak,” ungkap pakar antroplogi politik ini.

Untuk memperlancar pengurusan izin penggunaan lokasi yang kami peroleh, saya mendapatkan bantuan dari Prof Adiningsih.

“Sayang sekali Bupati setempat memutuskan bagi pengungsi ke lokasi lain yang bertebaran,” demikan Subur Budisantoso.

Diketahui, prof Sri Adiningsih meninggal dunia pada Sabtu (17/6) pukulm18.37 WIB di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dalam usia 62 tahun.

Rencananya jenazah akan dimakamkan di Gunung Sempu Hill Park, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu 18 Juni 2023.

Exit mobile version