PEMKOT Yogyakarta melalui Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Yogyakarta menambah kembali mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang dapat dimanfaatkan oleh warga Kota Yogyakarta maupun luar kota untuk melakukan cetak dokumen kependudukan.
Di awal tahun ini penambahan mesin ADM tersebut berada di Kemantren Jetis Yogyakarta.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, adanya mesin ADM ini merupakan inovasi pelayanan kependudukan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Dimana hal ini sejalan dengan misi Pemkot Yogyakarta untuk memberikan layanan kependudukan secara digital dengan cepat, fleksibel dan murah.
“Kami terus memberikan pelayanan bagi masyarakat yang dapat dimanfaatkan dengan cepat, mudah dan murah salah satunya adanya mesin ADM ini yang bisa digunakan diluar jam operasional kantor. Sehingga mesin ini bisa sewaktu-waktu dimanfaatkan untuk keperluan cetak dokumen kependudukan, kecuali cetak KTP,” ujar Singgih, Jumat 12 Januari 2024.
Singgih menyampaikan, mesin ADM secara bertahap akan ditambahkan di beberapa titik, salah satunya di kemantren yang ada di Kota Yogyakarta guna memudahkan masyarakat dalam mencetak dokumen kependudukan.
“Sementara ini, mesin ADM memang baru ada di Kemantren Jetis, Kemantren Mergangsan, Mall Pelayanan Publik dan Dindukcapil Kota Yogyakarta,” kata Singgih.
“Tentunya nanti kita akan tambah lagi sesuai dengan animo masyarakat yang sudah menggunakan Identitas Kependudukan Digital (IKD). Sehingga mereka tidak lagi menemui petugas, tetapi langsung melakukan cetak dokumen dengan mesin ADM dengan cepat, murah, dan fleksibel,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kota Yogyakarta, Sepri Sri Rezeki menjelaskan, untuk Tahun 2024 akan ditambah lagi mesin ADM yang ditempatkan di Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY), Taman Pintar Kota Yogyakarta, Kemantren Wirobrajan dan Kemantren Danurejan.
“Tingkat prosentase aktivasi IKD di masyarakat ini ternyata sangat tinggi. Sehingga target di Tahun 2024 akan ada 8 mesin ADM baru dengan target aktivasi IKD 25 persen,” terangnya.
Menurutnya, walaupun animo masyarakat dalam melakukan aktivasi IKD cukup tinggi. Adapun wilayah yang masih terbilang rendah tingkat aktivasi IKD adalah di Kemantren Umbulharjo.
Untuk itu, Disdukcapil Kota Yogyakarta juga terus melakukan jemput bola agar prosentase aktivasi IKD di Kota Yogyakarta meningkat.
Dimana awal Tahun 2024 dari 300 ribu penduduk Kota Yogyakarta, prosentase aktivasi IKD sudah mencapai 11 persen dan diharapkan akan terus bertambah.
“Masih minimnya prosentase aktivasi IKD ini karena masih banyak penduduk non permanen atau bukan domisili di Kota Yogyakarta. Selain itu ada faktor lainnya seperti banyak yang belum memiliki handphone android dan faktor lainnya,” jelas Sepri.
Sepri menambahkan, untuk di Kemantren Jetis dalam sebulan sudah ada sembilan jenis dokumen yang dicetak dengan jumlah 248 kali cetak, dokumen kependudukan yang didominasi oleh cetak dokumen kartu keluarga.
“Harapannya, dengan mesin ADM masyarakat lebih menghemat waktu dalam mencetak dokumen. Sehingga kapanpun mempunyai kepentingan untuk mencetak dokumen kependudukan dapat dilakukan secara mandiri lewat mesin ADM yang sudah disediakan,” ungkapnya.
Saat ditemui, salah satu warga Kemantren Jetis, yang juga merupakan Koordinator Kader Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA) Kelurahan, Sari Purwaningsih menuturkan, sangat terbantu adanya mesin ADM tersebut.
Karena menurutnya, mesin ini sangat membantu bagi masyarakat Kota Yogyakarta maupun luar kota dalam urusan cetak dokumen kependudukan.
“Adanya mesin ini juga membantu penertiban administrasi kependudukan di Kota Yogyakarta, baik itu cetak dokumen seperti akta kelahiran, akte kematian, kartu identitas anak (KIA) maupun Kartu Keluarga (KK) bisa dilayani lewat mesin ini,” katanya. (rth)