DALAM rangka ajang wahana bertukar pikiran dan pengalaman dalam mengembangkan serta memberdayakan Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-Kota Yogyakarta, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta adakan sarasehan Cabang dan Ranting Muhammadiyah Kota Yogyakarta bertemakan “Membangun Keunggulan Cabang dan Ranting Berbasis Teologi al-Ma’un”.
Melalui sarasehan yang digelar di Amphitarium Kampus Utama UAD, Minggu (2/10/2022), menampilkan program unggulan Cabang dan Ranting Muhammadiyah sehingga dapat menjadi pembelajaran dan inspirasi Cabang dan Ranting lainnya selain juga menguatkan semangat pengembangan Cabang dan Ranting berbasis teologi al-Ma’un.
Melalui sarasehan itu juga mencari terobosan baru yang bisa digunakan untuk pengembangan dan penguatan Cabang dan Ranting Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
Sesuai amanat Muktamar ke-47, Cabang dan Ranting Muhammadiyah harus terus tumbuh dan sehat serta aktif dalam menggerakkan dakwah dan pembangunan masyarakat sesuai dengan konteks kebutuhan lokal.
Untuk mewujudkan amanat itu dibentuklah Lembaga Pemberdayaan Cabang dan Ranting, yang bertugas mendorong pertumbuhan Cabang dan Ranting Muhammadiyah sehingga mencapai 70 persen dari jumlah kecamatan dan 40 persen jumlah desa di seluruh Indonesia.
Selain itu, PCM dan PRM yang sudah ada juga didorong untuk meningkatkan kualitasnya. “Sehingga benar-benar bisa menjadi ujung tombak dakwah Persyarikatan Muhammadiyah dalam mewartakan semangat Islam berkemajuan dan menjadi bagian dari problem solving tantangan yang dihadapi masyarakat,” kata Drs Akhid Widi Rahmanto, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Senin (3/10/2022).
Menurut Akhid, serangkaian program telah dilakukan di antaranya adalah mengadakan pendataan secara nyata tentang kondisi Cabang dan Ranting Muhammadiyah di sejumlah wilayah di Indonesia.
“Tujuannya agar dapat memberikan gambaran nyata terhadap kondisi Cabang dan Ranting saat ini,” tandas Akhid.
Dalam proses pendataan, lanjut Akhid, tim PP Muhammadiyah menemukan beragam potensi yang dimiliki oleh Cabang dan Ranting di seluruh pelosok Nusantara.
“Mulai dari Cabang dan Ranting yang memiliki amal usaha pendidikan dan kesehatan maju, memiliki usaha ekonomi yang beragam, ketertiban administrasi organisasi sampai dengan pembinaan jamaah dengan GJDJ-nya yang berhasil memajukan kualitas kehidupan sosial masyarakat,” ungkap Akhid.
Bagi Akhid, tidak sedikit Cabang dan Ranting yang masih harus berjuang untuk dapat tumbuh dan memiiki kondisi yang sehat.
Pada umumnya karena kurangnya semangat berjuang dan kapabilitas dalam mengelola Cabang dan Ranting sesuai dengan tantangannya masing-masing.
“Tentu saja, kondisi itu harus diperhatikan secara serius dan perlu dicari upaya-upaya agar Cabang dan Ranting itu dapat mengatasi permasalahannya sehingga mampu tumbuh dan sehat, bermanfaat bagi umat dan masyarakat,” papar Akhid.
Diharapkan, ketika Cabang dan Ranting tumbuh dan sehat, maka dapat berperan aktif dalam menggerakkan dakwah dan pembangunan masyarakat sesuai dengan kebutuhan lokal.
Dijelaskan Akhid, unggulan Cabang dan Ranting Muhammadiyah serta pegiat kegiatan terdapat dalam 6 pilar program Lazismu: dakwah, pendidikan, ekonomi, kesehatan, kemanusiaan dan lingkungan.
Nantinya, untuk mewujudkan keunggulan Cabang dan Ranting Muhammadiyah Kota Yogyakarta ada pertemuan berkelanjutan dan rencana tindak lanjut pada November 2022 hingga Mei 2023. (Fan)