PENEMUAN mayat bayi di Sungai Gajahwong menggegerkan warga Padukuhan Singosaren 3, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Warga tak menyangkan boneka yang mereka temukan pada Sabtu 7 Desember 2024 itu merupakan sesosok mayat bagi.
“Awalnya kata saksi menyangka yang tersangkut di ranting itu boneka, namun ketika memeriksa lebih dekat, ternyata yang tersangkut itu jasad bayi,” ujar Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana Minggu.
Warga kemudian meneruskan penemuan mayat bayi itu ke pihak kepolisian.
Jeffry melanjutkan, kondisi jasad bayi tersebut ditemukan dalam kondisi mulai membusuk karena sudah dihingapi lalat.
“Dari pemeriksaan tim Inafis Polres Bantul, kondisi mayat tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan,” terang Jeffry.
Diperkirakan, mayat sudah terendam air kurang lebih selama 24 jam.
“Pada dahi mayat kondisi memar kemungkinan akibat benturan dengan batu di sungai,” tambahnya.
Sementara petugas medis dari Puskesmas Banguntapan menyatakan, bahwa mayat bayi dengan panjang 48 cm ini, diperkirakan berumur 0-7 hari dengan kondisi tali pusar sudah dalam keadaan terputus dan jaringan tubuh, mata, testis sudah terisi air.
Jeffry menambahkan pihaknya langsung mengevakuasi jasad bayi. Polisi juga tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui orangtua dari bayi malang tersebut.
“Bayi itu saat ini sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk perawatan mayat lebih lanjut. Kami juga melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait siapa orangtua dari bayi tersebut dan motif pembuangannya,” pungkasnya. (luf/kas)