Masuk ke Wisata Alam Gamplong Hanya Bayar Seikhlasnya

DESTINASI wisata di Jogja memang tak ada habis-habisnya. Belum lagi wisata buatan yang kini marak dan menjadi hits di Yogyakarta. Terdapat destinasi wisata buatan yang tengah hits di Jogja, yaitu Studio Alam Gamplong.

Berada di Kabupaten Sleman, tepatnya 16 kilometer dari titik nol Yogyakarta. Tempat wisata yang sering dijuluki mini Hollywood ini menawarkan berbagai design bangunan unik. Sangat cocok bagi wisatawan yang menyukai fotografi.

Harga Tiket Studio Alam Gamplong

Untuk memasuki Studio Alam Gamplong, tidak ada tarif khusus yang dibebankan. Tersedia kotak di dekat pintu masuk, dimana pengunjung boleh memberi berapa pun seikhlasnya.

Jam Buka Studio Alam Gamplong Yogyakarta

Wisatawan bisa berkunjung ke studio ini setiap hari. Tempat wisata ini buka dari pagi hingga sore hari.

Jam Buka

Setiap Hari 08.00-17.00 WIB

1. Dijuluki Mini Hollywood Indonesia

Studio yang sering dipakai sebagai syuting film ini juga sering dijuluki Mini Indonesia.

Bukan tanpa alasan tempat ini disebut sebagai mini hollywood. Hal itu tak lepas dari pemanfaatan Gamplong Studio sebagai lokasi syuting film. Sultan Agung The Untold Love Story, merupakan film yang mengambil gambar di sini.

Film tersebut merupakan film terbaru karya sutradara kenamaan Hanung Bramantyo. Sultan Agung The Untold Story mengambil setting sekitar abad 16 dan 17. Semula tempat ini merupakan lahan desa, yang kemudian dirubah menjadi Indonesia abad 16an.

Sekitar akhir abad ke-16, Indonesia berada pada kekuasaan Belanda. Sehingga di Gamplong Studio terdapat benteng belanda, bangunan cina, joglo, hingga nuansa betawi. Tentu akan sangat unik bisa berfoto dengan nuansa tempo dulu seperti itu.

2. Awal Mula Pembuatan Gamplong Studio Alam

Studio ini dibangun atas prakarsa Mooryati Soedibyo, pengusaha sukses pendiri Mustika Ratu. Wanita berusia 91 tahun ini awalnya ingin menyumbangkan sebuah film untuk bangsa. Beliau ingin film tersebut bisa memberikan pelajaran tentang pengembangan karakter dan kepemimpinan.

Atas dasar tujuan tersebut, dikutip dari laman travelspromo.com dipilihlah tokoh Sultan Agung sebagai inspirasinya. Setelah mencari lokasi yang sesuai untuk syuting, dipilihlah Gamplong Studio ini. Setelah syuting selesai, pihak Mooryati Soedibyo menghibahkan studio ini kepada pemerintah daerah setempat.

3. Wisata Edukasi Perfilman

Gamplong Studio memiliki area yang sangat bagus dan cukup luas. Selain itu properti dan setnya dibuat sedetail mungkin. Tak heran jika tempat ini juga pas digunakan sebagai wisata edukasi perfilman.

Wisata yang memberi pendidikan kepada khalayak, bagaimana proses pembuatan film. Proses kreatif seperti apa yang dibutuhkan untuk menyuguhkan sebuah tontonan berkualitas. Bagi orang yang berkecimpung di bidang ini, tentu akan menjadi referensi yang valid.

Bagi orang yang tidak membidangi film, tetap bisa mendapatkan sebuah edukasi. Bahwa sebuah film dibuat tak hanya sehari atau dua hari. Tiap adegan memiliki tingkat kesulitan tersendiri, entah dari properti ataupun aktingnya.

Pengetahuan seperti ini akan mewujudkan dukungan yang tinggi kepada insan perfilman. Salah satu wujud dukungan tersebut adalah dengan menonton film di bioskop. Sehingga insan perfilman tetap bisa berkreasi mewujudkan film-film berkualitas.

4. Berfoto di Benteng Zaman Belanda

Karena untuk syuting, benteng yang di sini bukanlah benteng asli dari zaman belanda. Benteng di sini merupakan salah satu setting yang digunakan untuk syuting film. Meski hanya untuk keperluan syuting, namun detailnya cukup mengagumkan.

Benteng ini memiliki pintu besar yang sangat khas dan gagah. Di depan benteng ini juga terdapat sungai yang menjadi pembatas khas zaman dulu. Berfoto di depan pintu benteng ataupun jembatan, tentu akan menjadi foto anti mainstream.

5. Selfie di Pendopo joglo Studio Alam Gamplong

Sebagai film yang kental nuansa zaman dulunya, di sini juga terdapat pendopo joglo. Pendopo merupakan tempat untuk berkumpul, berdiskusi atau musyawarah. Bangunannya berbentuk rumah joglo, namun tanpa penutup di tiap sisinya.

Pendopo joglo ini begitu luas dan besar. Untuk menambah suasana zaman dulu, di halamannya terdapat beberapa meriam sebagai senjata. Selain itu, pendopo ini juga dikelilingi pagar yang tinggi dengan gapura yang besar.

6. Pasar Tradisional Zaman Dulu

Untuk memperkaya aktivitas pada zaman dulu, di sini juga terdapat set pasar tradisional. Pasar ini menjual aneka buah dan sayur. Di pasar juga terdapat warung makan zaman dulu yang terbuat dari papan kayu.

Semua properti di atas diperhatikan betul detailnya, sehingga sangat mendukung latar zaman dulu. Tak ketinggalan, ada 2 benda lagi di pasar ini yang mewakili abad 16. Benda tersebut adalah payung kertas dan keranjang besar.

Fasilitas di Gamplong Studio

Untuk mendukung kenyamanan pengunjung, terdapat beberapa fasilitas yang tersedia di sini. Yang pertama adalah warung jajan, tak cuma satu tapi ada beberapa di sini. Selain itu juga terdapat tempat-tempat untuk istirahat sejenak.

Lokasi dan Kontak Gamplong Studio

Karena tak terlalu jauh dari pusat kota, Gamplong Studio cukup mudah ditemukan. Alamat lengkapnya Gamplong 1, Sumberrahayu, Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55563. Untuk menghubungi Gamplong Studio, bisa melalui Instagram di @gamplong_studio. (kin)

Exit mobile version