KITA jangan melupakan enam manajemen dasar pendidikan, yaitu manajemen kurikulum, peserta didik, pendidik, keuangan, sarana-prasarana, dan komunikasi.
“Semua manajemen tersebut harus sinkron dan terpenuhi agar tujuan dunia pendidikan era new reality dapat tercapai,” kata Dr Hendro Widodo, M.Pd, Dosen MPAI UAD Yogyakarta.
Di sisi lain, seperti disampaikan Prof Dr Ir Dwi Sulisworo, MT, mengatakan, kita perlu mencari celah dan cara baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Banyak hal yang harus diubah dan diperbaiki akibat pandemi Covid-19 karena terjadi perubahan perilaku yang mendadak pada peserta didik, pendidik maupun orang tua,” kata Dwi Sulisworo dalam acara Webinar Pendidikan Islam #5 bertajuk “Manajemen Sekolah dan Madrasah di Era New Reality”.
Harapan dari webinar kali ini, dikatakan Dwi Sulisworo, bisa dirumuskan dan diterapkan nilai-nilai serta karakter baik bagi dunia pendidikan di era new reality.
Dr Hendro Widodo, M.Pd saat memberikan materi tentang “Manajemen Sekolah dan Madrasah Era New Reality” mengatakan, hal yang dibutuhkan oleh pengelola sekolah atau madrasah saat terjadi krisis bukanlah penanganan yang telah terencana sebelumnya. “Melainkan, perilaku dan pola pikir yang dapat mencegah reaksi berlebihan terhadap krisis dan upaya menghadapi tantangan dan permasalahan selanjutnya,” paparnya.
Menurutnya, darurat pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak berjalan seperti normal. “Hal itu berimplikasi terhadap manajemen lembaga, kelas, pembelajaran serta efektivitas pendidikan,” katanya.
Untuk itu, kita harus mencari pola-pola baru dalam mengelola sekolah atau madrasah. Dibutuhkan pemimpin yang lincah, gesit dan responsif dalam bekerja serta mengambil keputusan yang tepat menangani krisis yang terjadi di lingkungannya.
“Manajemen lembaga sekolah atau madrasah bisa dilakukan dengan meninjau target pendidikan dan pembelajaran yang ingin dicapai,” papar dosen Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Adapun langkah manajemen sekolah atau madrasah bisa dilakukan dengan mengindentifikasi sumber daya yang dimiliki dan mencanangkan target baru.
Selain itu memetakan situasi dan kondisi serta mengomunikasikannya dengan peserta didik, pendidik serta pihak orang tua juga harus dilakukan.
“Juga mengkaji dan mengevaluasi program baru yang sudah dilaksanakan serta mengeksekusi langkah-langkah kreatif dan inovatif bagi dunia pendidikan,” tandasnya. (Affan)