Selama ini, akses modal menjadi kendala utama dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Selain juga masalah manajeman dan pengelolaan keuangan.
Berkaitan hal itu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UAD Yogyakarta bersama Haha Multi Creative sebagai mitra, membantu UMKM dalam laporan keuangan serta akses permodalan. Karena, lembaga keuangan akan kesulitan mengukur kinerja UMKM bila data laporan keuangan yang disajikan tidak memenuhi standar yang berlaku.
Kegiatan pengabdian masyarakat itu membahas pula tata cara penyusunan laporan keuangan. Dan diharapkan UMKM bisa membuat laporan keuangan yang terukur serta mencerminkan kinerja UMKM. Selain itu agar bisa melaksanakan kegiatan UMKM dengan baik tanpa ada kendala.
“Jika kinerja keuangan UMKM terukur, maka strategi yang akan digunakan dalam pengembangan usaha bisa dilaksanakan,” terang Rifki Khoirudin, SE, MEc, Dev, Dosen FEB UAD Yogyakarta, Kamis (12/11/2020).
Diketahui, Haha Multi Creative didirikan para alumni Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UAD Yogyakarta. Maka, kegiatan secara daring (online) itu selain menjalin silaturahmi dengan para alumni, juga membantu masyarakat.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan FEB UAD Yogyakarta, UMKM sangat terbantu. Selain itu bisa menambah ilmu dan wawasan soal laporan keuangan dan perpajakan yang digunakan untuk mengembangkan usaha serta strategi pengembangan usaha lainnya.
Seperti disampaikan Rifki Khoirudin, SE, MEc, Dev, kegiatan itu telah dilaksanakan bulan Agustus hingga Oktober lalu. “Khususnya dalam pendampingan dan pengembangan UMKM,” kata Rifki.
Pada kesempatan itu, Drs M Safar Nasir, MSi dan Amir Hidayatullah, SE, MSc, keduanya Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UAD Yogyakarta, sampaikan soal manajemen usaha UMKM.
Bagi Safar Nasir, akses permodalan dan penyajian laporan keuangan sebagai dasar laporan perpajakan. “Untuk pajak jika tidak diperhatikan sejak awal dalam usaha, bisa menjadi kendala dalam melaksanakan kegiatan usahanya,” kata Safar Nasir. (Affan)