MAN 2 Yogyakarta Sabet Medali Emas Bidang Riset Internasional IEIIC

MADRASAH Aliyah Negeri (MAN) 2 Yogyakarta kukuhkan sebagai madrasah yang unggul di bidang riset dengan prestasi gemilang yang diukir di ajang internasional.

Melalui “Auramover: Development of a Thermoelectric-Based Automatic Charger as a Solution to Meet the Needs of Batteries for Online Motorcycle Taxi Drivers by Utilizing Vehicle Exhaust Heat” siswi MAN 2 Yogyakarta torehkan prestasi gemilang yang membanggakan di ajang internasional.

Even yang digelar IEIIC (Indonesia Education International Innovative Competition) mengantarkan Khaerani Eka Primawati (ketua), dengan anggota: Almira Gladyzada Seira, Siti Karlina Lubis, Varra Rosantya Putri Leandyc dan Anindya Ayu Nabilah, sabet medali emas.

Sebagaimana disampaikan Koordinator Riset, Nuning Setianingsih, S.Si, M.Pd, tim riset tersebut dibimbing guru riset Sayidatul Maslahah, M.Pd dan Indra Suryanto, S.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perancangan Auramover, charger otomatis berbasis termoelektrik. “Sebagai solusi pemenuhan kebutuhan baterai bagi pengemudi ojek online dengan memanfaatkan panas buang kendaraan,” kata Nuning Setianingsih, Senin (28/6/2021).

Bagi Nuning, sebuah kebanggaan tersendiri bagi siswi MAN 2 Yogyakarta yang bisa tampil berkompetisi di ajang internasional. “Apalagi untuk kali pertama para siswi yang terlibat sangat bersemangat dan percaya diri,” tandas Nuning Setianingsih.

Menurut Nuning, dalam paradigma grow mindset atau pola pikir berkembang, mengikuti ajang kompetisi atau perlombaan adalah sebuah pembuktian tolak ukur dari sebuah proses.

“Kemenangan dalam lomba bukanlah hasil akhir sebuah proses, namun sebagai titik tolak untuk proses selanjutnya,” papar Nuning, yang menambahkan menang ataupun kalah sejatinya sebagai pelecut untuk menggapai prestasi berikutnya.

Cara kerja alat ini, dijelaskan Khaerani Eka Primawati, termoelektrik yang telah dipasang pada knalpot akan menghasilkan listrik yang disebabkan oleh perbedaan suhu pada permukaan termoelektrik.

“Kemudian energi listrik diubah untuk mengisi baterai,” kata Khaerani Eka Primawati.

Oleh karena itu, pengemudi ojek online dapat mengisi daya ponselnya melalui soket yang terhubung. Dan voltase diatur oleh regulator 5 volt untuk mengisi daya ponselnya.

Apa yang dilakukan Khaerani Eka Primawati bersama kawan-kawannya itu diberi penghargaan oleh Kepala MAN 2 Yogyakarta Drs H Mardi Santosa. “Itu sebuah capaian prestasi di tingkat internasional,” kata Mardi Santosa.

Dengan berbahasa Inggris, bahasa internasional, para siswa dengan baik dapat menyampaikan presentasinya. Bahkan dapat memperoleh medali emas.

Berkaitan hal itu, sebagaimana dijelaskan Mardi Santosa, MAN 2 Yogyakarta siap menjadi madrasah menuju kelas dunia. “Dan sangat banyak para siswa yang studi lanjut ke luar negeri, khususnya di negara-negara maju,” ujar Mardi Santosa.

“Dengan capaian prestasi ini, membuka peluang yang sangat luas untuk studi lanjut ke perguruan tinggi melalui jalur prestasi, baik negeri maupun luar negeri,” kata Mardi, yang berharap prestasi ini bisa mengispirasi civitas akademika dan mengikuti jejaknya.

Pada kesempatan kali ini Varra Rosantya Putri Leandyc menyampaikan pengalaman pertamanya yang sangat mendebarkan. “Walaupun begitu, saya sangat senang dapat mengikuti lomba ini,” kata Varra.

Sedangkan Anindya Ayu Nabilah lain lagi. Saat mengikuti lomba ini menjadikan dirinya semakin maju dan berkembang. “Selain juga menyenangkan, menambah pengalaman dan pengetahuan,” kata Anindya.

Mereka mengungkapkan kehabagiaan dan bersyukur mendalam telah menyumbangkan prestasi untuk madrasah. Sebagai langkah awal yang menjadi pelecut untuk terus menggali bakat dan minat, mengasahnya, menemukan jati diri, mewujudkan cita-cita dan masa depan. (Fan)

Exit mobile version