MADRASAH Aliyah Negeri (MAN) 2 Yogyakarta semakin mengukuhkan menjadi madrasah unggul di bidang ketrampilan broadcasting, film dan multimedia.
Kepala Unit Broadcasting dan Film, Jumiyasrini, S.Pd, menyampaikan kabar gembira tentang prestasi anak asuhnya di bidang broadcasting dan film.
Kemarin dinobatkan sebagai Juara 2 pada ajang #13ESTRONGERTOGETHER yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan tema RESONANCE (Renew the Soul and Great gallant Character).
Kepala MAN 2 Yogyakarta, Drs H Mardi Santosa, ucapkan terimakasih sekaligus memberi apresiasi tinggi. “Saya berharap ke depan akan lahir karya-karya lain yang inspiratif,” kata Mardi Santosa, Selasa (24/8/2021).
Film dokumenter yang digarap Adi Nugroho Sagara Trihatmaja dan Anindya Balqis Widyadhana dengan judul “Pandemi Asah Potensi” ini bisa dilihat di channel YouTube MAN 2 Yogyakarta
Film inilah yang mengantarkan kedua siswa bertalenta dari MAN 2 Yogyakarta meraih juara 2 pada Kompetisi Film Dokumenter Tingkat SMA/MA se-Indonesia setelah melewati dan berkompetisi di grand final. Awarding tersebut diumumkan pada Minggu malam (22/08/2021).
Dengan dibimbing Citra Sari, Jumiyasrini dan Loko Sumanto akhirnya tercipta film ciamik dari seseorang yang tak kenal putusasa mencari nafkah demi keluarganya dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Keduanya menyatakan terima kasih telah dibimbing dan diberikan kesempatan untuk berkarya dan meraih prestasi.
Film ini terinspirasi dari salah satu orang tua siswa, yang kebetulan membuka warung di kantin MAN 2 Yogyakarta.
Akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, untuk disiplin prokes, dilarang untuk berjualan makanan ataupun minuman di madrasah. Padahal, matapencahariannya dengan membuka warung makan. Tokoh nyata di film dokumenter ini bernama Pak Ari.
Pak Ari kemudian putar otak untuk tetap bertahan hidup. Jual angkringan karena PPKM dilarang, warung mie ayam juga terbatas. Akhirnya Pak Ari mengeluarkan seluruh kemampuan, bakat, talenta yang dimilikinya.
Ia lantas memberi jasa notasi gamelan dan berternak unggas. “Dari sinilah kita dapat mengambil hikmah, jika ada kemauan jalan keluar pasti ada karena pertolongan Allah SWT,” tutur Jumiyasrini mengisahkan tokoh inspiratif dalam film yang akhirnya sabet juara 2 ini.
Adi Nugroho Sagara Trihatmaja dan Anindya Balqis Widyadhana menyatakan rasa syukurnya. Dan keduanya semakin bersemangat untuk persembahkan berbagai prestasi di bidang film.
“Saya semakin menarik minat terjun di dunia film,” kata Adi Nugroho Sagara Trihatmaja, yang akan terus mengasah talenta agar menjadi jalan lapang meraih masa depan. (Fan)
Discussion about this post