Dalam rangka menuju sekolah dan madrasah yang unggul dan berkemajuan, Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal PP Muhammadiyah bersama Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal PWM DIY pada 14-17 November 2024 mengadakan Pendidikan Khusus Kepala Sekolah/Madrasah (Diksuspala) dibuka Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas.
Untuk memeriahkan acara ditampilkan tarian dari siswa-siswi SD Muhammadiyah Condongcatur (Sleman), SD Muhammadiyah Al Mujahidin (Gunungkidul) dan permainan biola dari SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Setelah sukses menggelar Diksuspala Angkatan I Region DIY, diadakan kegiatan serupa untuk Angkatan II diikuti 165 orang peserta kepala sekolah dan wakil kepala sekolah SD/MI dihadiri Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah Abdullah Mukti, Wakil Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM DIY Achmad Muhamad, Kepala BBGP DIY Adi Wijaya dan Heriyanti selaku Co Pilot/Fasilitator Diksuspala Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah.
Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas kepala sekolah/madrasah di Indonesia dengan menggandeng fasilitator yang merupakan kepala sekolah/madrasah berprestasi dan mantan kepala sekolah berpengalaman. Diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru bagi peserta.
Adapun materi yang disampaikan adalah berbagai bidang penting dalam pengelolaan sekolah seperti manajemen mutu sekolah, strategi menuju sekolah unggul, pembentukan kemitraan hingga strategi sukses dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Di depan peserta, Busyro Muqoddas menyoal kiprah Muhammadiyah dalam jalannya pendidikan nasional. “Muhammadiyah sejak dulu konsisten memilih berjuang di bidang pendidikan,” kata Busyro.
Selain menyinggung kiprah Muhammadiyah dalam pendidikan nasional, Busyro juga menyoal pentingnya filosofi pendidikan yang termuat dalam spirit Iqra’. “Agar dapat diturunkan menjadi konsep pendidikan,” kata Busyro.
Bagi Busyro, pendidikan Muhammadiyah harus menggarisbawahi peran besarnya untuk senantiasa menanamkan iman sejak dini.
Pada kesempatan itu Busyro juga menceritakan sosok guru-gurunya ketikan sekolah di SD Muhammadiyah Purwodiningratan dan Ngupasan, SMP Muhammadiyah I Yogyakarta dan SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. “Pembentukan karakter menjadi penting sekali di tengah tatanan hidup masyarakat yang kian porak poranda,” ungkap Busyro.
Disebutkan Busyro, guru-guru yang merawat pendidikan dengan ikhlas, jujur, tekun dan berilmu merupakan syarat utama di balik majunya pendidikan. “Majunya pendidikan sama dengan angin segar di tengah masalah sosial yang kian runyam,” tandasnya.
Di sisi lain seperti disampaikan Abdullah Mukti, Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, penting melakukan revitalisasi kepala sekolah/madrasah. “Dengan revitalisasi bisa menyusun visi misi sekolah dan madrasah yang jelas dalam jangka ke depan dan dari sini dapat meningkatkan standar di sekolah dan madrasah,” kata Mukti.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi serta kualitas para kepala sekolah dan madrasah di Indonesia menggandeng fasilitator yang merupakan kepala sekolah/madrasah berprestasi dan juga mantan kepala sekolah berpengalaman.
Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru bagi peserta setelah menerima materi berbagai bidang penting dalam pengelolaan sekolah seperti manajemen mutu sekolah, strategi menuju sekolah unggul, pembentukan kemitraan hingga strategi sukses dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). (Fan)
Discussion about this post