EMPAT belas mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil meraih beasiswa penuh melalui program IISMA (Indonesian International Student Mobility Award) dan ICT (International Credit Transfer).
Kali ini, empat mahasiswa menerima beasiswa ke Eropa melalui program IISMA dan sepuluh mahasiswa menerima beasiswa program ICT ke sejumlah universitas mitra UAD di Malaysia.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menawarkan program baru sebagai bagian dari implementasi program Kampus Merdeka, yakni pertukaran mahasiswa melalui IISMA.
Diketahui, IISMA adalah skema beasiswa Pemerintah Indonesia untuk mendanai mahasiswa Indonesia dalam program mobilitas di universitas ternama di luar negeri.
Mahasiswa berkuliah selama satu semester di perguruan tinggi di luar negeri untuk mempelajari ilmu di luar prodinya. Juga budaya negara tujuan dan melakukan tugas praktik untuk mengasah ketrampilan.
Program IISMA terbuka untuk seluruh mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah ke luar negeri. Dan proses seleksi dilakukan dalam dua tahap, yaitu proses seleksi di universitas/perguruan tinggi masing-masing sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh Kemendikbud Ristek dan PTLN serta proses seleksi wawancara yang dilakukan oleh tim dari Kemendikbud Ristek.
Setelah melalui proses seleksi yang sangat ketat seperti seleksi administrasi (di antaranya nilai IPK dan nilai kemampuan bahasa Inggris) serta seleksi wawancara, empat mahasiswa UAD Yogyakarta berhasil meraih beasiswa penuh untuk kuliah selama satu semester di empat universitas ternama di Eropa.
Anggito Setiawan Ardiansyah, mahasiswa Teknik Informatika UAD, akan belajar di University of Edinburgh, Skotlandia. Bagas Al Fajri, mahasiswa Sastra Inggris UAD, akan belajar di University of Strathclyde, Skotlandia. Muhammad Arifin, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UAD, akan belajar di University of Granada, Spanyol. Dan Afnan Saud Hanifuddin, mahasiswa Biologi UAD, akan kuliah di Daugavpils University, Latvia. Mereka akan belajar di PTLN tersebut secara luring.
Selain IISMA, ada 10 mahasiswa UAD juga berhasil lolos dalam program bantuan Pemerintah, International Credit Transfer dari Kemendikbud Ristek.
Program tersebut adalah program mobilitas internasional mahasiswa ke mitra PTLN dan Perguruan Tinggi Dalam Negeri (PTDN) dengan perkuliahan secara daring.
Desy Titin Ramadhani dan Umi Lutfiyah dari Teknik Industri, Nuraini dari Teknik Kimia, Irnanda Ummi Sofia dari Teknologi Pangan, akan belajar di Universitas Teknologi Petronas (UTP), Malaysia.
Sedangkan Dedek Ajeng Okta Triyana dari Pendidikan Bahasa Inggris, Shohihuzzihni dari Sastra Inggris, Budi Shihabudin dan Kulsum dari Manajemen, akan belajar di Universiti Teknologi MARA Malaysia.
Ifan Rizki Prastowo dari Ekonomi Pembangunan akan belajar di Universiti Utara Malaysia dan Nabilla Rana Dermawan dari Bahasa dan Sastra Arab akan belajar di Universiti Malaya.
Sistem seleksi di program ICT ini melalui seleksi berkas proposal yang diajukan oleh Perguruan Tinggi pengusul yang berisi berkas kerjasama dengan PTLN mitra, Letter of Acceptance, Learning Agreement serta berkas kemampuan bahasa dan akademik mahasiswa.
Disampaikan Ida Puspita, MA.Res, Kepala Bidang Kerjasama Luar Negeri KKUI UAD, pihaknya sangat bersyukur di masa pandemi Covid-19 ini UAD Yogyakarta masih diberikan peluang untuk memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa UAD di Perguruan Tinggi luar negeri baik secara luring (IISMA) dan daring (ICT).
Untuk program ICT Belmawa Kemendikbud Ristek, dikatakan Ida Puspita, UAD sudah rutin mendapatkan bantuan dana ini sejak tahun 2016 sampai sekarang.
Untuk program IISMA, ini kali pertama. “Karena program ini baru pertama kali diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek,” jelas Ida Puspita, Selasa (13/7/2021).
Diharapkan seluruh civitas akademika di UAD Yogyakarta dapat terus beradaptasi dengan tantangan kerjasama internasional di masa pandemi Covid-19 dengan mengikuti berbagai hibah yang ditawarkan pemerintah.
“Sekaligus menciptakan potensi kegiatan kerjasama yang dapat dilaksanakan secara daring,” kata Ida Puspita didampingi Nurun selaku Humas Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional (KKUI) UAD Yogyakarta. (Fan)
Discussion about this post