PENYAKIT menular seperti malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan kesakitan, kecacatan, bahkan kematian yang tinggi sehingga diperlukan upaya pencegahan.
Salah satu yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif yang ditujukan untuk menurunkan penularan serta penyebaran penyakit agar tidak meluas dan berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).
Menjaga kebersihan lingkungan menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit menular seperti malaria dan DBD.
Melalui kegiatan gotong-royong, masyarakat Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo, menciptakan lingkungan bersih dan terhindar dari malaria maupun DBD.
Mahasiswa KKN UAD Divisi XXI Unit A1, A2, dan A3 bersama masyarakat Padukuhan Kalibuko II, Padukuhan Sengir dan Padukuhan Plampang 1 melakukan gotong-royong untuk menjaga kebersihan dusun sehingga masyarakat dapat terhindar dari penyakit menular seperti malaria dan DBD.
Selain gotong-royong, keluarga juga memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan anggota keluarganya.
Untuk menjadi keluarga yang sehat, tidak terlepas dari kerjasama antaranggota keluarga. Pengetahuan keluarga — khususnya orang tua — tentang pencegahan malaria dan DBD menjadi sangat penting.
Keluarga yang tidak peduli tentang upaya pencegahan penyakit dapat menyebabkan anggota keluarga rentan terserang penyakit. Untuk itu faktor lingkungan fisik seperti kebersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal, harus benar-benar dijaga dan diperhatikan oleh keluarga.
Pencegahan malaria dan DBD dalam lingkup keluarga dengan selalu mengunakan kelambu saat tidur, menggunakan baju lengan panjang, penggunaan lotion, dan penggunaan obat antinyamuk.
Rangkaian kegiatan pencegahan penyakit menular seperti malaria dan DBD diawali dengan kegiatan gotong royong yang dilakukan mahasiswa KKN UAD dan masyarakat dusun Kalibuko II, Sengir dan Plampang 1.
Dilanjutkan dengan pemberian edukasi kesehatan tentang upaya pencegahan malaria dan DBD serta diakhiri pemberian bubuk abate ke rumah-rumah warga. Hal itu sebagai bentuk pemberantasan jentik nyamuk penyebab DBD.
Kegiatan yang dimulai pada 6 Februari 2022 lalu itu berupa kerja bakti bersama masyarakat dan mahasiswa KKN UAD, pada 14 Februari 2022 pemberian edukasi kesehatan dan 17 Februari 2022 pemberian bubuk abate ke rumah warga di 3 dusun.
Peserta penyuluhan adalah ibu-ibu dan remaja putri yang berasal dari padukuhan Kalibuko II, Sengir dan Plampang I.
Kegiatan edukasi kesehatan tentang upaya pencegahan penyakit menular disampaikan Erni Gustina, SKM, MPH, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Pemberian edukasi kesehatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada keluarga tentang pencegahan malaria dan DBD serta meningkatkan kesadaran masyarakat Kalurahan Kalirejo untuk selalu menjaga lingkungan tempat tinggal sehingga mereka dapat terhindar dari malaria dan DBD.
Kegiatan edukasi kesehatan berupa pemberian penyuluhan tentang malaria dan DBD serta upaya pencegahannya disertai dengan permainan sehingga tidak terkesan membosankan.
Erni menyebutkan, kegiatan penyuluhan konvensional akan terkesan membosankan dibandingkan dengan pemberian penyuluhan disertai permainan.
“Peserta akan lebih bersemangat jika ada modifikasi edukasi kesehatan yang diberikan,” kata Erni, Kamis (24/2/2022).
Dengan adanya kegiatan kerja bakti, edukasi kesehatan serta pemberian bubuk abate, masyarakat diharapkan punya kesadaran tinggi dalam upaya pencegahan penyakit menular seperti malaria dan DBD. (Fan)
Discussion about this post