Mahasiswa KKN Buatkan Mesin Pencacah Sampah

DALAM rangka mengurangi sampah rumah tangga, mahasiswa KKN Alternatif 84 UAD Unit III A.3 RW 13 Ngadiwinatan, Kelurahan Ngampilan, Kemantren Ngampilan, Kota Yogyakarta, membuat sebuah mesin pencacah sampah.

“Hal tersebut sebagai bentuk kepedulian mahasiswa UAD yang lagi KKN,” kata Muhammad Noer Hidayat, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan Ketua KKN Alternatif 84 UAD Unit III A.3 RW 13 Ngadiwinatan, Selasa (3/1/2023).

Menurut Noer Hidayat, mesin pencacah tersebut digunakan warga masyarakat RW 13 Ngadiwinatan, Kelurahan Ngampilan, Kemantren Ngampilan, Kota Yogyakarta. “Khususnya dalam melakukan pengelolaan sampah untuk diubah sebagai media tanam dan pupuk kompos,” kata Noer Hidayat.

Mahasiswa KKN Alternatif 84 UAD Unit III A.3 RW 13 Ngadiwinatan terdiri dari Muhammad Noer Hidayat (Ketua) dengan anggota adalah Hilda Diyah Ana Wulandari, Irma Damayanti, Deny Elisya, Nurul Faizah, Infiks Unggul Digdayana, Azizatun Nisa, Dzakarasma Tazakka Ma’arij dan Rusliansyah.

Pupuk kompos itu, dijelaskan Desi Nurfita, SKM, M.Kes (epid) selaku DPL, akan digunakan sebagai penunjang pertumbuhan tanaman di lahan kebun Kelompok Tani Ngudi Manunggal.

Ketika mahasiswa KKN UAD yang berada di RW 13 Kampung Ngadiwinatan pada 24 Oktober 2022 – 4 Januari 2023 membuatkan mesin pencacah sampah terlihat warga sangat antusias dan senang. “Dengan adanya alat tersebut dapat mengurangi volume sampah,” kata Edy Suryana selaku Ketua RW 13 Ngadiwinatan, yang menambahkan tiap hari sampah di kampungnya selalu membludak.

Mahasiswa KKN Alternatif 84 UAD Unit III A.3 RW 13 Ngadiwinatan yang sukses buat alat tersebut diapresiasi dan disambut gembira warga masyarakat. “Kami ucapkan terima kasih kepada mahasiswa UAD yang telah sukses membuat alat tersebut,” kata Edy.

Sementara itu, Krisna selaku Ketua RT 65 Ngadiwinatan, berharap, alat mesin pencacah sampah itu ke depannya bisa membantu dan menanggulangi sampah organik.

“Di wilayah kampung ini terdapat kebun sayur yang nantinya mesin pencacah itu bisa digunakan untuk mengolah sampah organik daun yang kemudian dijadikan pupuk kompos,” kata Krisna. (Fan)

Exit mobile version