KETIKA mengenalkan Muhammadiyah dan meneguhkan kesadaran Dahlan Muda sebagai kader Persyarikatan Muhammadiyah, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed, mengatakan, saat ini UAD Yogyakarta sebagai universitas terbaik dengan terakreditasi A.
“Untuk itu, Dahlan Muda bisa mengembangkan diri dan menimba ilmu agar menjadi Dahlan-Dahlan di masa mendatang,” kata Abdul Mu’ti dalam Masa Taaruf (Masta) Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Islamic Center Kampus 4 UAD, Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan Banguntapan, Bantul, Selasa (15/9/2020).
Disampaikan Mu’ti, Muhammadiyah berkemajuan memiliki tiga pilar, yakni Islam, ilmu dan inovasi. “Muhammadiyah berkemajuan berarti disiplin dalam menuntut ilmu modern, berperilaku modern dan berorientasi masa depan,” kata Abdul Mu’ti.
Pada kesempatan itu, Abdul Mu’ti sampaikan soal identitas Muhammadiyah dan gerakan tajdid (pembaharuan).
Menurutnya, Dahlan Muda harus mendalami Islam, ilmu dan inovasi. “Agar bisa menjadi manusia yang mulia,” kata Abdul Mu’ti.
Kata Abdul Mu’ti, orang-orang elit tidak boleh elitis, tapi peduli kepada kaum alit (kecil). “Karena Muhammadiyah sebagai gerakan al-Maun,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Abdul Mu’ti sampaikan pesan KH Ahmad Dahlan: dadiyo kiyai sing kemajuan lan ojo kesel anggonmu nyambut gawe kanggo Muhammadiyah (jadilah kiyai yang berkemajuan dan jangan lelah dalam bekerja untuk Muhammadiyah).
Dikatakan Abdul Mu’ti, jadilah kiyai orang yang alim dalam ilmu agama serta keluhuran akhlak. “Penguasaan al-Quran bagus, bacaannya juga bagus dan tidak lupa mengamalkannya,” kata Abdul Mu’ti, yang berharap kepada Dahlan Muda untuk bisa melanjutkan perjuangan KH Ahmad Dahlan.
Kali ini, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan terobosan baru dalam kegiatan penyambutan mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 melalui dunia maya atau daring: aplikasi Zoom dan Youtube UAD, mengingat pandemi Covid-19.
Ketua Panitia Masa Taaruf (Masta) UAD, Mukhamad Fadir, mengatakan, lewat organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah telah melahirkan kader-kader militan yang siap melanjutkan visi dan misi Muhammadiyah demi mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Menurut Mukhamad Fadir, sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Yogyakarta, UAD Yogyakarta siap menjadikan mahasiswa menjadi intelektual dan moral yang mumpuni. “Sebagai kader-kader yang progresif dan berkemajuan,” katanya.
Kegiatan ini diisi dengan mengenalkan kehidupan kampus dan gerakan mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) agar terwujud cendekiawan muslim yang cerdas, unggul dan berkemajuan.
IMM sebagai salah satu organisasi mahasiswa dan Organisasi Otonom (ortom) besar di UAD Yogyakarta memiliki peran penting, khususnya dalam mewujudkan cita-cita dan dakwah Muhammadiyah di lingkungan kampus.
“Dengan memperkenalkan organisasi IMM kepada mahasiswa baru diharapkan dapat mengembangkan potensi dalam hal kemuhammadiyahan,” ujar Mukhamad Fadir.
Fadir juga memperjelas, dengan memperkenalkan organisasi IMM kepada mahasiswa baru, nantinya juga dapat dibekali soft skill dalam berkomunikasi. “Contohnya seperti berbicara di depan khalayak umum lewat kegiatan IMM,” kata Fadir.
Selain itu, dengan adanya ortom lainnya, yaitu Hizbul Wathan (HW) dan Tapak Suci (TS), diharapkan mahasiswa baru bisa jauh lebih mengenal keorganisasian di Muhammadiyah dan mampu mengembangkan potensi setiap mahasiswa, yang tentunya berlandaskan dengan ajaran Islam.
Bagi Mukhamad Fadir, Masta UAD 2020 ini merupakan rangkaian acara Program Pengenalan Kampus (P2K) bagi mahasiswa baru.
Sementara itu, di depan Dahlan Muda Drs Parjiman, M.Ag, Wakil Rektor UAD Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung dengan keluarga besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. “Semoga bisa bersama-sama dalam menuntut ilmu yang bermanfaat sebagai amal jariyah,” kata Parjiman.
Pada kesempatan itu Parjiman juga menyampaikan soal kampus merdeka dan merdeka belajar, visi dan catur dharma UAD Yogyakarta. “Sebagai kader Muhammadiyah selalu mengedepankan nilai-nilai akhlakul karimah,” paparnya.
Diharapkan Dahlan Muda juga punya kemampuan menangkap peran-peran globalisasi yang begitu cepat terjadi di kancah dunia internasional.
“Selain itu, menjadi civitas akademika UAD diharapkan memiliki integritas akhlak yang kuat, pribadi yang kokoh, juga mampu berdialog dengan dunia internasional,” ungkapnya.
Pada dasarnya, rangkaian kegiatan Masta UAD ini sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja pada tahun 2020 ini kegiatan tersebut dilakukan secara online karena ada pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih berpotensi penularan. (Affan)
Discussion about this post