Mahasiswa Asing di UAD Mencapai 200 Orang dalam Berbagai Program 

DIKARENAKAN berbeda sosiokulturnya, mahasiswa asing di UAD harus dibekali banyak hal. “Mereka ke UAD untuk beraktivitas akademik, bukan sebagai wisatawan,” ungkap Ulaya Ahdiani, S.S., M.Hum, Kepala Bidang Kerjasama Urusan Internasional (KKUI) UAD.

Sejak dibukanya batas antarnegara pada tahun 2022, mahasiswa asing kembali berdatangan untuk belajar secara luring di UAD. Pada semester ini (tahun 2023), 56 mahasiswa asing baru dari berbagai program telah datang di UAD.

Jumlah tersebut terbilang cukup besar, apalagi masih dalam suasana pasca Covid-19. Jumlah ini, juga belum diakumulasikan dengan jumlah mahasiswa asing yang tahun sebelumnya telah belajar secara daring, kemudian datang untuk belajar secara luring.

Adapun 56 mahasiswa tersebut berasal dari program yang berbeda, 6 mahasiswa mengikuti program Darmasiswa: 1 mahasiswa dari Sudan, 1 dari Mesir dan 4 dari Tiongkok.

Satu mahasiswa dari Tiongkok juga sudah terdaftar untuk mengikuti kelas Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), 1 mahasiswa dari Yaman belajar di Program Studi Teknik Industri dengan beasiswa kerjasama Kedubes Yaman dengan UAD.

Program AIMS (Asian International Mobility for Students) diikuti oleh 4 mahasiswa Republik Korea di Program Studi Sastra Indonesia, 4 mahasiswa dari Universiti Malaya Malaysia di Prodi Bahasa dan Sastra Arab, 2 mahasiswa Universiti of Pahang Malaysia di Prodi Teknik Kimia.

Dan 13 mahasiswa dari mitra Filipina (Capiez State Unbiversity, Iloilo State University of Fisheries and Technology, and University of Saint Anthony) mengikuti program SEA-Teacher di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Satu mahasiswa dari Thailand dan 1 mahasiswa dari Timor Leste mendapatkan beasiswa UAD.

Mahasiswa Thailand kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris S1 dan mahasiswa Timor Leste kuliah di Prodi Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif (PVTO).

Lima mahasiswa terdiri dari mahasiswa Bangladesh, Myanmar, India, Malaysia dan Vietnam, mengikuti program short course. Sedangkan 1 mahasiswa reguler berasal dari Tiongkok serta 16 mahasiswa dari Guangxi University of Foreign Languages (GUFL), salah satu mitra UAD yang secara rutin mengirim mahasiswa untuk mengikuti program Joint Degree maupun International Credit Transfer (ICT). Pada tahun ini ada 6 mahasiswa belajar dalam program ICT (3-1) dan 10 mahasiswa program Joint Degree.

Pada 12 September 2023 sebagian mahasiswa tersebut telah tiba di Yogyakarta dan telah mengikuti pembukaan Program Pengenalan Kampus (P2K) yang diadakan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta bersama mahasiswa Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut mahasiswa internasional menggunakan baju tradisional dari negara mereka masing-masing dan langsung berkenalan dengan para dosen dan mahasiswa Indonesia.

Berlokasi di Islamic Center pada 14 September 2023, Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional (KKUI) UAD untuk pertama kalinya setelah pandemi Covid-19 kembali melaksanakan upacara penerimaan dan pembekalan bagi 56 mahasiswa asing.

Diawali laporan yang disampaikan Ida Puspita, S.S., M.A.,Res (Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri), kemudian secara resmi dibuka oleh Ulaya Ahdiani, S.S, M.Hum (Kepala KKUI).

Setelah itu, Ihsan Joana Sudrajat, S.Tr.Im (Analis Keimigrasian Ahli Pertama, Perwakilan dari Kantor Imigrasi Yogyakarta) memberikan pembekalan tentang Peraturan Izin Tinggal Keimigrasian, yang dilanjutkan oleh Dr. Mhd. Lailan Argam, S.Pd., M.Pd. (Kepala Bidang Pendidikan AIK) memberikan pemahaman tentang Tata Krama dan Sopan Santun tinggal di Indonesia, khususnya UAD sebagai salah satu universitas Islam di bawah naungan Muhammadiyah.

Kemudian, Ida Puspita, S.S., M.A.Res, memberikan pembekalan tentang Cross Cultural Understanding menjadi mahasiswa asing di Indonesia. Tidak ketinggalan Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A. sebagai Kaprodi Sastra Indonesia yang memiliki jumlah mahasiswa asing terbanyak di UAD memberikan bimbingan akademik secara umum.

Untuk mendapatkan informasi dengan lebih rinci tentang proses administrasi mahasiswa internasional diundang juga Asrikah Puji Lestari, M.Pd yang merupakan perwakilan dari Biro Akademik dan Admisi UAD.

Menutup upacara penerimaan dan pembekalan, mahasiswa program Darmasiswa diminta untuk mengisi dan menandatangani kontrak kerja guna memantau perkembangan kemampuan bahasa Indonesia mereka selama satu tahun.

Ida Puspita, S.S., M.A.Res., menyampaikan, dengan bertambahnya 50-an mahasiswa internasional pada tahun ini di UAD, maka jumlah total mahasiswa aktif di UAD mencapai 200 orang dalam berbagai program dan negara. “UAD sangat bersyukur dengan kembalinya animo mahasiswa internasional belajar di UAD pasca pandemi,” kata Ida. (Fan)

Exit mobile version