SEBAGAI pegowes Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, SIP, sering mengunjungi tempat-tempat yang sangat indah. Tak terkecuali mengunjungi juga Gunung Wangi di Dusun Bangkel, Srimulyo, Piyungan, Bantul, 14 kilometer ke arah selatan dari Kota Yogyakarta.
Selain Gunung Wangi, tempat ini juga populer disebut Gunung Bangkel. Pemandangan Gunung Wangi di atas ketinggian sangat menakjubkan. Daya tarik Gunung Wangi ini adalah pemandangan sawah dan pemukiman warga dari atas ketinggian.
Dari Jalan Wonosari merupakan akses termudah untuk menuju ke lokasi ini. Tepatnya di Jl Wonosari Km 12, belok ke kiri dengan penanda gapura setelah kita melewati Swalayan WS sebelum SPBU Payak Piyungan, melewati jalan yang cukup lebar untuk ukuran jalan kampung.
“Sampai simpang empat besar, sudah ada papan petunjuk menuju arah Gunung Wangi,” jelas Reno, Kamis (8/4/2021).
Seperti dikatakan Reno, Gunung Wangi sebenarnya sudah terlihat dari simpang empat, ditandai pagar besi di sebuah bukit. “Ikuti saja penunjuk arah itu,” kelakarnya.
Bagi Reno, dengan mengendarai sepeda atau sepeda motor tak terlalu kesulitan melewati jalan menuju Gunung Wangi. “Tapi jika mengendarai mobil kita harus ekstra waspada karena jalan yang tak terlalu lebar dan terkadang licin di beberapa bagian,” terang Reno.
Menurut warga setempat, dikatakan Reno, di sekitar Gunung Wangi dahulu terdapat banyak bunga kemuning beraroma wangi yang biasa dipakai untuk lulur.
Sensasi ketika Lurah Condongcatur menikmati pemandangan dari atas ketinggian itu, serupa dengan Puncak Sosok di Kecamatan Pleret, Bantul.
“Di tempat ini juga terdapat pedagang makanan dan minuman, tempat duduk, spot foto dan panggung mini seperti di Puncak Sosok,” kata Reno, yang menambahkan Gunung Wangi adalah tempat favorit pehobi olahraga sepeda
Selain warga dan wisatawan yang ingin berburu foto dan menikmati pemandangan alam, Gunung Wangi juga ramai didatangi para pesepeda. “Karena tempatnya yang tinggi,” kata Reno.
Adapun tujuan pesepeda ke tempat ini untuk melatih daya tahan fisik. “Tanjakan menuju Gunung Wangi ini dikenal cukup menantang dan membuat para pesepeda ketagihan,” terang Reno.
Terlebih, ketika sampai di puncak, pesepeda bisa beristirahat sambil mengisi energi mereka dengan menyantap makanan yang dijual di warung-warung di sini. (Fan)