PERUPA Ekwan Marinto membuat sejarah di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan menggelar pameran tunggalnya bertajuk The New World More Colorfull.
Pameran yang berlangsung pada 16 Desember 2021-15 Januari 2022 ini digelar Dini Art Manajemen dan PT Angkasa Pura I Yogyakarta.
Sebanyak 126 karya Ekwan yang memiliki khas bergaya mirip lukisan anak-anak itu, memiliki keunikan tersendiri: mengungkap cerita keseharian yang mudah ditemukan di masyarakat.
GM Angkasa Pura, Marsma Agus Pandu Purnama, saat melihat karya Ekwan yang alumni Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta ini merasa heran. “Kenapa pelukis yang karyanya banyak dikoleksi kolektor mancanegara ini memilih gaya anak-anak?” kata Agus Pandu Purnama, Sabtu (18/12/2021) malam.
Bagi Agus, karya Ekwan itu mengekspresikan karya dan keinginan melukis dengan gaya anak-anak. “Dan mengekspresikan hal-hal kekinian apakah lebih sulit?” tanya Agus,.
Apa yang ditanyakan Agus itu langsung dijawab Ekwan bahwa gaya melukis dan membuat karya tiga dimensi yang menjadi cirinya lebih memiliki kesulitan. “Terlebih konsisten dalam tema,” ungkap Ekwan.
Agus Pandu langsung mengangguk ketika dijelaskan oleh Ekwan bahwa mengungkap kehidupan keseharian dalam dunia anak yang penuh warna mempunyai keunikan. “Sangat mudah dipahami oleh siapapun dalam menikmati karya-karya saya,” papar Ekwan.
Kolektor Nasional, Agung Tobing, sudah lama menjadi kolektor Ekwan. Dia tertarik karya Ekwan karena setiap membuat lukisan selalu mengekpresikan kebebasan dengan detail. “Meskipun bergaya anak anak,” kelakar Agung Tobing.
Menurut Agung, karya seni dari Ekwan itu selalu membuat yang menikmati lukisannya tertawa. “Karena penuh warna,” kata Agung Tobing, kolektor ngetop itu.
Di sisi lain Drs Samsuri, guru Ekwan ketika menimba ilmu di SMSR, menjelaskan, tak ada perubahan sosok Ekwan. “Orangnya sederhana meski karyanya sangat bagus dan bisa mengajak kita menertawakan diri sendiri,” kata Samsuri, guru seni lukis itu.
Lukisan karya Ekwan tiga dimensi yang mengungkap soal kehidupan itu mudah dinikmati oleh siapapun. “Saya bangga dengan karakter Ekwan,” kata Samsuri, yang menghasilkan banyak seniman itu.
Karya-karya Ekwan menjadi pengobat kerinduan agar masa kanak-kanak tetap harus ceria dan menemukan masa kejayaan sampai kapanpun.
Dunia lukis dengan khas anak-anak lebih membuat nuansa hidup dalam keluarga. Masa anak-anak akan selalu dirindukan oleh siapapun dalam keluarganya. Sebab, disanalah ditemukan keindahan dan kedamaian. (Fan)