Membuka tahun 2021, Komunitas Muda Kreatif (KMK) Ekonomi Pembangunan (EP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada 10 Januari 2021 mengadakan kegiatan LKTI dengan tema “LKTI Kreatif #1”.
Lomba karya tulis ilmiah ini diselenggarakan untuk media pelatihan dan pembelajaran sebagai langkah awal membiasakan mahasiswa dalam tulis-menulis. Presentasi LKTI merupakan acara akhir dari serangkaian acara Pelatihan Karya Tulis Ilmiah 2020.
Adanya perlombaan “LKTI Kreatif #1” ini diharapkan dapat mengembangkan skill dan kemampuan mahasiswa – khususnya anggota KMK EP UAD Yogyakarta – sehingga mahasiswa memiliki pengalaman yang dapat dijadikan motivasi untuk lebih baik lagi ke depannya dalam berkontribusi di berbagai perlombaan yang lain.
Perlombaan ini dilaksanakan secara online melalui media virtual Zoom Meeting dengan menghadirkan 3 juri yang kompeten di bidangnya.
Lomba bertajuk seputar ekonomi ini dibuka sejak 22‒29 Desember 2020. Dan, karya tulis ilmiah berjudul “Tol Wisata Laut: Pengintegrasian Daerah Wisata ke Kabupaten Kepulauan Selayar” karya Devi Anggrayani, mendapat juara pertama dalam lomba tersebut.
“Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dari adanya tol laut dan cara pengintegrasian tol laut terhadap daerah wisata kabupaten Kepulauan Selayar,” papar Devi, Selasa (26/1/2021).
Menurutnya, kabupaten Kepulauan Selayar yang terletak di provinsi Sulawesi Selatan, berpotensi dijadikan daerah wisata tol laut.
Pasalnya, sejak tahun 2018 pertumbuhan ekonomi Selayar mencapai 8,7 persen. “Angka ini menunjukkan kabupaten Selayar mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di antara kabupaten se-Sulawesi Selatan,” terang Devi.
Bagi Devi, pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Selayar didorong oleh berbagai sektor. “Sayangnya, sektor pariwisata belum memberikan hasil yang maksimal,” tandas Devi, yang menawarkan adanya gebrakan realistis untuk mendorong jumlah wisatawan berkunjung ke Kepulauan Selayar dengan inovasi moda transportasi laut dalam KIR-nya.
Menurutnya, gebrakan itu berfungsi untuk menarik minat dan meningkatkan wisatawan. Tol wisata laut sebagai moda transportasi alternatif wisatawan relatif lebih murah. Dengan hal itu, Devi optimis tol wisata laut dapat menarik minat wisatawan untuk menggunakan moda transportasi laut.
Dalam konsep tol wisata laut yang disampaikan Devi, lebih spesifik kewisatawanan. Dan pengoperasiannya pun hanya ke daerah-daerah pariwisata. “Pada dasarnya tol wisata laut lebih murah dibanding moda transportasi yang lain karena tidak memerlukan persinggahan atau tempat transit untuk menuju Kepulauan Selayar,” pungkas Devi. (fan)