SESUAI amanat Undang-undang Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara, Badan Intelijen Negara atau BIN bertugas melakukan deteksi dan cegah dini berbagai ancaman, termasuk pandemi Covid-19 atau Corona. Kali ini BIN, melakukan sosialisasi, edukasi, serta penyemprotan disinfektan atau dekontaminasi di panti sosial Bina Laras, Harapan Sentosa, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.
“Alhamdulilah, rangkaian kegiatan sosialisasi, edukasi, serta penyemprotan disinfektan di panti sosial Bina Laras, Harapan Sentosa hari ini telah selesai. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi dengan sambutan baik dari pengurus panti,” demikian dikatakan juru bicara tim Velox BIN Irga Abdurahman di Jakarta, Kamis 8 Juli 2020.
Dijelaskan Irga, hari ini, tim Velox Pejaten melaksanakan kegiatan dalam rangka menghadapi masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB melalui sosialisasi, edukasi, penyemprotan disinfektan, pemberian bantuan berupa masker dan hand sanitizer kepada pengurus panti sosial Bina Laras.
“Pemilihan panti sosial sebagai sasaran tim Velox Pejaten untuk melaksanakan kegiatan ini disebabkan masih minimnya sosialisasi yang dilakukan mengenai Covid-19 di tempat yang juga potensial menjadi penyebaran virus tersebut,” ujarnya.
Irga menjelaskan, sebelum pemerintah menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional, BIN telah melakukan deteksi dini. Oleh karena itu, sebagai bentuk upaya cegah dini BIN melalui tim Velox melakukan kegiatan dekontaminasi dan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat guna memutus mata rantai Covid-19.
“Adapun kegiatan tersebut telah dilakukan di 3 provinsi di Indonesia, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten,” tuturnya.
Sementara itu, lanjut Irga, selama 5 bulan terakhir, kami dari BIN, dalam hal ini hadir sebagai perwakilan pemerintah telah banyak melakukan berbagai aksi nyata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
“Pelaksanaan dekontaminasi tim Velox Pejaten sudah berlangsung sejak bulan Maret lalu diberbagai lokasi,” jelas Irga.
Masih menurutnya, selama ini kegiatan sosialisasi, edukasi dan dekontaminasi, dilaksanakan di beberapa tempat diantaranya; tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura dan vihara. Fasilitas-fasilitas umum seperti pasar, stasiun, halte dan terminal juga tak luput menjadi sasaran kami.
“Fasilitas sosial lain seperti pondok pesantren, panti asuhan, yayasan sosial seperti yang dilakukan pada hari ini. Rangkaian kegiatan ini sekaligus sebagai upaya persiapan menuju tatanan protokol baru atau new normal seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah,” urai Irga.
Dirinya berharap, pandemi Covid-19 ini segera reda dan berakhir. Kita juga harus siap untuk menjalani tatanan kehidupan baru dimana kita semua bisa kembali beraktivitas, kembali produktif, namun tetap aman dari Covid-19.
“Dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong kita pasti dapat melalui wabah ini,” demikian Irga Abdurahman menjelaskan. (kustina hapsari)