Lilin Aroma dari Sampah Jelantah

Dibuat Mahasiswa KKN UAD Unit XI C.2 Pucanganom II Desa Murtigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul

DUSUN Pucanganom II, Desa Murtigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, adalah desa yang tertib dan bersih, karena mengusung gagasan untuk mewujudkan “Bantul Bersih Sampah 2025” untuk dapat membangun sinergi antarberbagai pihak.

Salah satu kegiatan atau program yang dilakukan oleh masyarakat adalah shodaqah sampah.

Warga turut andil dalam mengumpulkan sampah-sampah pribadi sesuai dengan jenisnya, di mana untuk wadah pengumpulan sampah tersebut telah difasilitasi pihak desa berupa karung yang nantinya akan rutin diambil oleh pemuda-pemudi Karang Taruna Pucanganom II Dukuh 13 (Pusaka 13).

Kemudian untuk dikumpulkan di titik pengumpulan sampah (shodaqah sampah) yang berlokasi di Masjid Al-Fajar RT 003 Dukuh 13 Pucanganom II, Desa Murtigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul.

Adapun jenis sampah yang dikumpulkan untuk menjadi shodaqah sampah adalah sampah anorganik seperti botol plastik, botol minyak goreng, kaleng, gelas kemasan, kardus, kantong kresek dan masih banyak lagi.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler Periode ke-101 yang berlokasi di Dusun Pucanganom II di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Nur Hidayah, S.Pd membuat inovasi dalam pemanfaatan sampah organik, yaitu minyak jelantah.

Minyak jelantah sangat familiar dan ditemukan di kebanyakan rumah warga. Kemudian minyak jelantah itu menjadi media pembuatan lilin aroma.

Kegiatan pembuatan lilin aroma telah dilaksanakan pada 26 Februari 2023 lalu, diikuti ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Pucanganom II.

Di rumah Kepala Padukuhan/Dusun Pucanganom II, Nur Azizah dan Kurata Ayu — yang merupakan anggota KKN UAD Unit XI C.2 — memberikan materi mengenai pemanfaatan minyak jelantah yang mudah didapatkan dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Nur Azizah menyampaikan mengenai sampah organik berupa minyak jelantah, pengolahan jelantah, tujuan dan pemanfaatan jelantah itu sendiri. “Hal itu sebagai nilai tambah kreativitas para ibu-ibu dan masyarakat Dusun Pucanganom II,” kata Nur Azizah.

Selain itu, dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas masyarakat. “Dan tentunya dapat mengurangi sampah masyarakat yang hari demi hari terus bertambah,” jelas Kurata Ayu.

Sehingga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai sampah itu sendiri, yang memiliki kegunaan dan nilai tambah yang tinggi untuk dijadikan kreativitas seperti souvenir dan lain sebagainya.

Dalam kegiatan ini antusiasme ibu-ibu dan warga masyarakat sangat baik dan aktif. Selain itu warga — terkhusus ibu-ibu pelaku rumah tangga — juga merasa terbantu dengan adanya kegiatan pemanfaatan sampah minyak jelantah ini.

Pembuatan lilin aroma yang memanfaatkan minyak jelantah ini juga memerlukan bahan-bahan lain seperti gelas kaca ukuran 40 ml (opsional), stearin, parafin, pewarna lilin dan parfum sebagai penambah wangi atau aroma dari lilin yang akan dibuat.

Kegiatan pembuatan lilin aroma yang diselenggarakan mahasiswa KKN UAD di Dusun Pucanganom II itu cukup mudah untuk dipraktikkan di rumah dan dalam keseharian masyarakat.

“Karena cara pembuatan dan bahannyabpun mudah untuk didapatkan serta difasilitasi dengan petunjuk tata cara pembuatan lilin aroma yang mudah untuk diikuti dan mudah dipahami,” terang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Nur Hidayah, S.Pd, Kamis (2/3/2023). (Fan)

Exit mobile version