WAKIL Walikota, Drs Heroe Poerwadi, MA, meminta pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk tidak keluar rumah selama libur panjang Imlek.
Wakil Walikota Yogyakarta mengimbau agar masyarakat dan wisatawan dapat menahan diri untuk tidak bepergian ke luar kota selama masa pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat berbasis mikro ini.
“Ini juga untuk membantu menyukseskan program pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat berbasis mikro dan kalaupun mau keluar rumah harus selektif,” kata Heroe Poerwadi, yang menambahkan kalau tidak perlu banget jangan keluar rumah.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta selama libur panjang Imlek, Pemerintah Kota Yogyakarta mewajibkan wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Yogyakarta untuk membawa surat keterangan kesehatan yang masih berlaku.
Untuk mewajibkan tamu hotel membawa surat keterangan sehat yang masih berlaku, Pemkot Yogyakarta telah melakukan koordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY.
Bagi Heroe Poerwadi, jika para wisatawan yang ingin berlibur ke Yogyakarta, tentu mengharapkan keamanan dan kenyamanan. “Begitu juga dengan warga masyarakat Yogyakarta yang tak ingin sebaran Covid-19 melonjak selepas libur,” papar Heroe Poerwadi.
Surat keterangan sehat itu, seperti disampaikan Heroe Poerwadi, adalah surat hasil swab test antigen atau PCR.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Porwadi, Kamis (11/2/2021), di Balaikota Yogyakarta, mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan acak terkait surat keterangan sehat tersebut di beberapa destinasi wisata di Kota Yogyakarta.
Menurutnya, hal itu bagian penting untuk memastikan orang-orang yang datang ke Kota Yogyakarta itu sehat. “Surat keterangan sehat merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi bagi para wisatawan,” kata Heroe Poerwadi, yang menambahkan pemeriksaan acak di tempat destinasi wisata dimulai Jum’at, Sabtu dan Minggu. (Fan)