JUMLAH kunjungan ke kawasan Malioboro pada masa akhir pekan panjang yang dimulai Kamis (20/8) hingga Minggu (23/8) diprediksi akan mengalami lonjakan.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota Yogyakarta menyiagakan sebanyak 350 personel dari berbagai unsur seperti Satpol PP Kota, Jogoboro, Dinas Perhubungan, Linmas, Pam Budaya, Pam Pasar, Satgas Seloso Wage, serta bantuan dari BKO Satpol PP DIY untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di jantung Kota Yogyakarta terebut.
“Malioboro menjadi primadona wisatawan untuk menghabiskan liburannya sehingga berpotensi terjadinya lonjakan pengunjung, maka kami mengerahkan kurang lebih 350 personel untuk memastikan terlaksananya protokol kesehatan di Malioboro,” ungkapnya pada Rabu (19/8) di Ruang Sadewa Komplek Balai Kota.
Lebih lanjut, seperti dikutip jogjakota.go.id Agus mengatakan personel tersebut selain bertugas untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan juga akan melakukan edukasi serta memberikan panduan terhadap pengunjung terkait protokol kesehatan yang diterapkan di Malioboro.
“Kami juga menyiapkan personel yang mobile serta memanfaatkan radio Widoro milik UPT Malioboro untuk melakukan edukasi dan pemanduan terhadap pengunjung,” imbuhnya.
Protokol kesehatan yang diterapkan di Malioboro sendiri dilakukan dengan membagi kawasan tersebut menjadi lima zona, di mana setiap zona maksimal diisi oleh 500 orang dalam satu waktu agar tidak menimbulkan kerumunan.
Setiap pengunjung juga akan diperiksa suhu tubuhnya dan dijawibkan memindai QR Code untuk pengisian data yang ditujukan untuk menghitung jumlah pengunjung dan melakukan tracing jika muncul klaster penularan virus. Selain itu, kawasan pedestrian juga diatur supaya pejalan kaki tidak saling berpapasan
Sementara, bagi pengunjung yang datang secara berombongan menggunakan bus. Koordinator rombongan wajib menyerahkan data seluruh pengunjung kepada petugas, kemudian petugas akan masuk ke dalam bus untuk memeriksa satu persatu suhu badan rombongan.
“Penumpang juga diatur keluarnya dari bus sehingga tidak terjadi penumpukan di kawasan parkir,” kata Ekwanto selaku Kepala UPT Malioboro.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap, baik wisatawan maupun pelaku wisata seperti pengelola hotel, restoran, warung makan, dan pedagang dapat bersama-sama mengikuti protokol kesehatan dengan disiplin supaya semua pihak dapat merasa aman dan nyaman.
“Semua harus diciptakan bareng-bareng, kan ga sulit untuk sekedar memakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, scan QR Code, dan ikuti petunjuk arah. Mari kita semua saling menjaga, saling melindungi, saling memberi jaminan satu sama lain,” tutur Heroe.
Heroe menambahkan, walau sudah ada regulasi yang mengatur sanksi bagi pelanggar protokol, pihaknya mengupayakan pendekatan persuasif.
“Sanksi baru akan diberlakukan kalau ada tindakan ekstrim dari pelanggar seperti diandani ora nggugu,” tegasnya. (wit)