DI musim penghujan banyak terdapat kubangan air di berbagai tempat. Dan dari kubangan-kubangan air tersebut bisa menjadi sarang nyamuk serta berisiko bagi manusia.
Hal itu lantas menjadi langkah nyata KKN Unit XXII C.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Kegiatan itu telah dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2022 dan 27 Februari 2022 di Padukuhan Selo Timur, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN UAD itu sebagai upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria.
Selama ini, Demam Berdarah Dengue dan malaria sama-sama disebabkan oleh nyamuk. “Namun, dengan nyamuk yang berbeda jenis,” terang Ketua Panitia KKN, Asyda Shouri Alhakim, Rabu (2/3/2022).
Selama ini DBD merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus dengue tipe 1-4, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina dan aedes albopictus, yang sebelumnya terinfeksi virus dengue dari penderita DBD lainnya.
Di Indonesia, pembawa virusnya kebanyakan nyamuk aedes aegypti betina. “Nyamuk ini dikenal sebagai nyamuk DBD,” kata Asyda Shouri Alhakim.
Sedangkan malaria, lanjut Asyda, merupakan penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk.
Berbeda dengan DBD, malaria dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina, membawa parasit yang masuk ke peredaran berdarah menuju sel-sel hati dan kemudian menyerang sistem tubuh.
Nyamuk aedes aegypti biasanya berkembang di air bersih, sedangkan nyamuk anopheles lebih suka menempati air kotor seperti kubangan air hujan, got dan berbagai tempat lembab serta tempat kotor lainnya.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa KKN unit XXII C.1 UAD ini mengarah pada pencegahan sarang nyamuk pada tempat tempat lembab dan kotor.
Didukung dengan menggunakan obat Larvago yang merupakan cairan pestisida pembasmi jentik nyamuk biologi. Di mana dalam penerapannya menggunakan gayung berisi air, kemudian dicampurkan dengan obat Larvago sebanyak 5 tetes, lalu dituangkan pada kubangan air.
Tidak hanya pada kubangan air saja. Dalam kegiatan KKN UAD itu juga mengarah pada sumur milik warga sebagai bentuk pencegahan di dalam rumah.
Kegiatan tersebut dilakukan di wilayah RT 56, RT 57 dan RT 63. “Dikarenakan pada lingkungan itu terlihat lembab dan dimungkinkan sarang nyamuk berada,” kata Asyida.
Terlihat ada beberapa rumah di lingkungan Padukuhan Selo Timur tidak tertempel stiker bebas jentik nyamuk di depan rumah.
Seperti dikatakan Kepala Dukuh Selo Timur, R Nur Hudayanto, rumah-rumah yang tidak terdapat stiker bebas jentik nyamuk berarti di rumah tersebut terindikasi terdapat jentik nyamuk. (Fan)