DUA jenazah korban pembunuhan ibu dan anak yang dilakukan oleh Dony Christiawan Eko Wahyudi (31) hari ini dimakamkan di TPU dusun Parakan Wetan, Sedangsari, Minggir, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 22 Maret 2022.
Korban bernama Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) dan anaknya Muhammad Faeyza Alfarisqi (4) itu tiba dirumah duka sekitar pukul 14:30 WIB.
Sebelum dimakamkan, jenazah korban yang dibawa menggunakan mobil ambulans dari RS Bhayangkara Polda Jateng itu disholatkan terlebih dahulu. Saat disholatkan oleh puluhan pelayat jenazah korban tidak diturunkan dari atas mobil ambulans.
Isak tangis pun pecah saat puluhan pelayat itu mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah duka.
Ibu dan anak itu tampak dimakamkan dalam satu liang lahat yang telah dipersiapkan oleh keluarga sejak beberapa yang hari lalu.
Usai pemakaman, adik Sweetha Kusuma Gatra Subardiya, Hendri Subardiya (31) meminta agar pelaku pembunuhan kakaknya diberikan dihukum mati.
“Kami minta tersangka agar dihukum mati agar tidak ada korban-korbam berikutnya,” ujarnya.
Dirinya juga meminta agar tersangka tidak hanya dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
“Kami tersangka hanya dikenakan pasal 338. Tersangka juga harus dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana agar tidak ada korban-korbam berikutnya,” pungkas Hendri.
Diketahui, Sweetha Kusuma Gatra Subardiya merupakan seorang tenaga kesehatan.
Ia dan anaknya merupakan korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Dony Christiawan Eko Wahyudi (31). Mayat keduanya dibuang di bawah jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen. Dony merupakan kekasih Sweetha. Dony ternyata masih terikat perkawinan dan memiliki satu anak.
Anak Sweetha, Muhammad Faeyza Alfarisqi (4) terlebih dahulu dianiaya oleh pelaku dan dibiarkan kelaparan hingga meninggal dan jasadnya dibuang di bawah Jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen KM 426 pada 20 Februari 2022. Aksi keji itu dilakukan saat Sweetha menitipkan anaknya ke pelaku.
Kemudian pada 7 Maret 2022, Sweetha meminta bertemu dan menanyakan keadaan anaknya. Namun saat bertemu di Semarang, Sweetha dicekik hingga tewas tanpa tahu kondisi sang anak hingga akhir hayatnya. Jasad Sweetha diikat dan dibungkus sarung kemudian dibuang di KM 425.
Jasad Sweetha ditemukan pada 13 Maret 2022 oleh warga, kemudian kasus tersebut terbongkar dan ditemukan kerangka korban anak pada 16 Maret 2022. Dony ditangkap polisi saat membuat alibi dengan melapor kehilangan pacar di Mapolda Jateng. (tan/zil)