HASIL produk perkebunan Indonesia berupa rempah-rempah, khususnya biji pala, cengkeh, batang cengkeh, kayu manis, jahe dan kapu laga semakin diminati masyarakat Mesir.
Karena permintaan pasar yang besar, buyer Mesir atas nama Al Tawfik & Al Karam Import & Export, Minya Center, Dermwas, Propinsi Elminya Mesir melakukan tanda tangan kontrak dagang dengan perusahaan Indonesia atas nama Koperasi “Marimoi”, Kelurahan Jaya, Kecamatan Tidore Utara, Maluku Utara untuk pembelian trial order produk biji pala sebanyak 16 ton senilai USD 104,000 atau sekitar Rp. 1,52 miliar di Gedung Utama KBRI Cairo.
Kegiatan penandatanganan kontrak dagang ini dilaksanakan pada Selasa tanggal 20 Oktober 2020 dan disaksikan oleh Keppri dan Atase Perdagangan, serta dihadiri Kepala Kanselerai, Pelaksana Fungsi Ekonomi, Atase Pendidikan dan segenap staf Fungsi dan Atnis terkait.
“Kami sangat senang berbisnis dengan Indonesia. Kualitas komoditas rempah di Indonesia digemari masyarakat Mesir, harganya kompetitif, kualitas nomor satu,” ungkap Mr. Amir Karam CEO Al Tawfik & Al Karam Import & Export. Amir Karam berharap bisnis dengan Indonesia dapat berkelanjutan di hari hari mendatang.
Sementara itu, Kepala Perwakilan RI untuk Mesir, M, Aji Surya , mengungkapkan, meski di masa pandemi Covid-19 ini belum juga berakhir, permintaan komoditas rempah Indonesia di pasar Mesir cukup menggembirakan dan terus meningkat.
“Penandatanganan kontrak pembelian komoditas Indonesia ini semakin meyakinkan bahwa produk kita sangat kompetitif dan mampu menembus pasar Mesir dan kawasan Afrika,” tutur Aji.
“Dilihat dari volume transaksinya betul kecil, diekspor oleh Koperasi nun jauh di Tidore, Maluku, tapi bila dilakukan secara amanah, penuh tanggung jawab, yang kecil ini akan mendapatkan kepercayaan dan ekspor dapat berkelanjutan, hari ini 1,5 miliar rupiah,esok bisa 5 miliar rupiah,” pesan Aji.
Aji menambahkan, sesuai Data BPS RI, total perdagangan Indonesia-Mesir periode Jan-Juli 2020 sebesar USD 678 juta dengan ekspor Indonesia ke Mesir tercatat sebesar USD 593 juta, naik 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar USD 581 juta.
Impor Indonesia dari Mesir USD85,37 juta, sehingga Indonesia surplus sebesar USD 507 juta. Surplus ini meningkat 4% dibandingkan surplus periode yang sama tahun 2019 sebesar USD 488 juta.
Atase Perdagangan KBRI Cairo mengungkapkan, sesuai data yang dilansir Badan Statistik Mesir (CAPMAS) menunjukkan total ekspor produk biji pala ke Mesir pada Juli 2020 mencapai USD 278 ribu atau sekitar Rp. 4,07 miliar, biji kapulaga mencapai USD 46 ribu atau sekitar Rp. 674 juta. Adapun untuk Cengkeh mencapai USD 1,50 juta, dan biji kopi mencapai USD 28,83 juta atau sekitar Rp. 422 miliar.
“Kita mengharapkan para buyer Mesir melakukan kontrak bisnis lebih banyak lagi khususnya untuk produk rempah-rempah nusantara,” ujar Irman Adi Purwanto Moefthi, Atase Perdagangan KBRI Cairo. (kas/jal)
Discussion about this post