MASYARAKAT Kesatuan Adat Kasepuhan Banten Kidul (Sabaki) mengganggap Komjen Listyo Sigit Prabowo adalah sosok yang berjasa bagi mereka.
Sebab saat yang bersangkutan menjadi Kapolda Banten periode 2016-2018, Sigit berhasil memperjuangkan terbitnya lima Surat Keputusan (SK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait hutan adat untuk masyarakat kasepuhan.
Ketua Sabaki, Sukanta menuturkan Komjen Sigit berhasil memperjuangkan terbitnya lima SK terkait hutan adat untuk masyarakat kasepuhan. Dengan SK tersebut, masyarakat kesepuhan kini hidup tenang dan damai karena bisa mengatur dan mengolah lahan tersebut hingga tenggat waktu yang tidak ditentukan.
“Tak lama setelah kami ceritakan masalah yang kami hadapi terkait tanah adat, pak Sigit dan beberapa menteri terkait menjanjikan penyelesaian. Beberapa bulan kemudian langsung dikeluarkan SK-nya,” ujar Sukanta, Senin (18/1/2021).
Menurutnya, dengan adanya SK tersebut lahan yang ditempati ribuan warga itu kini sudah keluar dari areal taman nasional yang sebelumnya dikelola pemerintah.
“Pak Sigit itu mau mendengarkan keluh kesah masyarakat meskipun yang dihadapi sangat sulit,” ungkapnya.
Sukanta merasakan betul jiwa kepemimpinan Sigit yang mau berbaur dan mendengarkan keluhan masyarakat. Bahkan seakan-akan tidak ada jarak antara pejabat dan warga biasa.
“Pak Sigit ini orangnya bisa berdiri di tengah, bisa mengayomi semua masyarakat. Siapapun yang datang beliau terima,” ucap Sukanta.
Dia menyebut, Sigit bukanlah tipe orang yang mudah lupa. Hal itu dibuktikan saat beliau sudah tidak lagi menjabat Kapolda Banten tetapi masih mau menghadiri acara Kasepuhan di kawasan Citorek, Banten Kidul.
“Ketika itu, pak Sigit menjabat Kadiv Propam tapi dia mau menyempatkan hadir yang jaraknya sangat jauh. Sikap ini yang kami rindukan sehingga sangat membekas di hati masyarakat adat,” ujarnya. (sal/das)