Selama ini, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menjadi salah satu PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) yang punya komitmen tinggi dalam penanggulangan bencana dengan mendirikan PSMPB (Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana), yang saat dipimpin Dholina Inang Pambudi, MPd.
Selain itu, dalam penanggulangan bencana oleh MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center), komitmen UAD juga diwujudkan dengan pengadaan mobil double kabin.
Berkaitan hal itu, UAD Yogyakarta juga memberikan dukungan layanan kedaruratan kesehatan bagi warga terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat dengan mengirimkan tim medis terdiri dari 1 dokter dan 2 apoteker pada 30 Januari 2021 sampai 6 Februari 2021.
Mereka adalah dr Ade Lesmana, MMR, Apt, Teguh Uni Sungkowo, SSi, M.Farm dan apt Nasrul Haq bin Husain, S.Farm, yang dibekali logistik medis berupa obat-obatwn, alat kesehatan dan alat pelindung diri (APD).
Saat ini, tim telah berada di Sulawesi Barat. Tepatnya di Puskesmas Tapalang, yang sudah off sejak terjadinya gempa. Kemudian, Tim MDMC masuk dan membuka pelayanan kesehatan.
“Karena saat ini yang paling dibutuhkan masyarakat di lokasi bencana adalah tim medis dan obat-obatan,” kata dr Ade Lesmana, MMR, Apt, ketika dihubungi melalui WhatsApp (WA), Selasa (2/2/2021).
Menurut Ade, dibantu perawat dan bidan di daerah sekitar Tim MDMC lantas mengondisikan pelayanan kesehatan.
Dikarenakan kondisi Puskesmas Tapalang masih bisa digunakan, dr Ade Lesmana berharap para dokter bisa aktif kembali.
Menurut dr Ade, dokter yang berada di Puskesmas Tapalang belum kembali lagi sejak kejadian gempa beberapa waktu lalu. “Mereka ikut mengungsi ke berbagai lokasi yang aman bencana,” ungkapnya.
Di depan Puskesmas Tapalang, Tim MDMC mendirikan tenda untuk rawat inap dan rawat jalan.
“Saat ini kasus yang paling banyak adalah persalinan,” ungkap dr Ade Lesmana, yang menambahkan dalam sehari setidaknya ada dua kasus.
Selain persalinan, kasus lainnya adalah diare, gatal, penyakit kronis lainnya, hipertensi dan sesak napas. (fan)