HUBUNGAN Indonesia-Mesir cukup lama dan menyejarah, pada tahun depan akan genap 75 tahun. Namun hubungan yang panjang ini belum maksimal, untuk itu peningkatan hubungan perdagangan perlu lebih dioptimalkan.
Sementara itu pada tahun 2020 Indonesia-Mesir terkonsentrasi pada upaya memutus mata rantai Covid-19 dan pemulihan ekonomi dan dapat disyukuri total volume perdagangan antara kedua negara menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,3% meskipun pandemi.
Mesir adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuat di Afrika Utara sebesar 2,9% (Juni 2021) dengan 102 juta penduduk dan PDB sebesar USD 3050. Sedangkan Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi sebesar 3,31% (Juni 2021) dengan PDB USD 4,450.
Atas dasar inilah diperlukan suatu platform yang dapat menjadi payung diplomasi ekonomi yang dapat mengkaji peluang, potensi dan juga hambatan perdagangan kedua negara.
Untuk itu Komisi Dagang Bersama atau Join Trade Committe dapat direalisasikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Draf nota kesepahaman sudah disiapkan dan perlu direalisasikan penandatanganan dimaksud sesegera mungkin.
Dengan adanya peningkatan ekspor produk Indonesia ke Mesir sebesar 46,5% (Januari-Agustus 2021) dan ekspor Mesir ke Indonesia meningkat sebesar 53% (Januari-Agustus 2021) di masa pandemi Covid-19 ini memberi contoh nyata bahwa Indonesia dan Mesir tidak saling bersaing.
Sebaliknya, saling melengkapi, petikan poin-poin penting ini disampaikan dalam pidato Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf sebagai tamu kehormatan di even The First Egyptian Marketing Forum for Dates, di Kota Kharga, Provinsi ElWadi Elgadid (18/10/2021) lalu.
Atase Perdagangan, Irman Adi Purwanto menerangkan, Komisi Dagang Bersama ini diharapkan dapat membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi bersama antara Mesir dan Indonesia di bidang perdagangan, industri dan investasi.
“Total perdagangan Indonesia-Mesir periode Januari-Agustus 2021 sebesar USD 1,12 miliar atau meningkat 47,3% dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar USD 761 juta. Ekspor Indonesia ke Mesir periode Januari-Agustus 2021 mencapai USD 978 juta atau meningkat 46,5% dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar USD 668 juta,” ujarnya Kamis 21Oktober 2021.
Menurutnya, ekspor Mesir ke Indonesia juga mengalami peningkatan sebesar USD 142 juta atau meningkat 53% dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar USD 93 juta.
Dalam rangkaian Forum Kurma, Dubes RI untuk Mesir sebagai tamu kehormatan diberi kesempatan juga untuk menanam pohon kurma di Taman 30 Juni di Kota Khargah, El Wadi El Gadid dan meninjau beberapa proyek UMKM di sekitar Kota Khargah.
Dalam Forum Pemasaran Kurma Pertama yang digelar selama 3 (tiga) hari mulai 16-18 Oktober 2021 yang dibuka oleh Nevein Gamea, Menteri Perdaganan dan Perindustrian Mesir, Maj. Gen. Mahmoud Sayyed Abdel Hamid Sya’rawi, Menteri Pengembangan Daerah, Dr. Ali Moselhi, Menteri Suplai dan Perdagangan Dalam Negeri, Mohamed El Quseir, Menteri Pertanian dan Pemanfaatan Lahan serta Gubernur Wadi El Gadid, Mayjen. Mohamed El Zamalout.
Sebagai rangkaian kegiatan
Forum Kurma dimaksud, selain dimeriahkan dengan pameran kurma dan kerajinan tangan yang diikuti oleh 300 eksibitor kurma Mesir. Pada tanggal 19-20 Oktober 2021 juga dilakukan kunjungan ke perkebunan Kurma dan beberapa kawasan industri pengembangan produk pertanian di Kota Dakhla dan Farafra. (sal/daf)