MAHASISWA Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Reguler 88 Unit XXI B.3 mengadakan kegiatan melestarikan lingkungan di Kulonprogo pada Kamis, 17 Februari 2022 lalu.
Tepatnya di Pucang Gading, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo.
Mahasiswa KKN UAD Reguler 88 Unit XXI B.3 dibimbing oleh Septian Emma Dwi Jatmika, S.Ked, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk pengelolaan sampah rumah tangga, penyelenggaraan gerakan literasi terkait lingkungan, penyelenggaraan program kebersihan lingkungan dan pembuatan taman obat keluarga (TOGA).
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 5-18 Februari 2022. Adapun penyelenggaraan gerakan literasi terkait lingkungan berupa pendistribusian poster dan spanduk ke tempat pembuangan akhir dan tempat umum.
“Agar masyarakat teringat dan sadar dengan kesehatan dan lingkungan di sekitarnya,” ungkap Septian Emma Dwi Jatmika, Sabtu (19/2/2022).
Selain itu, dibantu masyarakat mahasiswa KKN UAD juga mengadakan program kebersihan lingkungan seperti membersihkan musholla dan masjid di Pucang Gading serta sekitarnya.
Untuk pembuatan taman obat keluarga (TOGA) mengajak masyarakat yang ingin membuat TOGA di sebagian halaman rumahnya. Sedangkan mahasiswa KKN UAD menyediakan alat dan bahannya.
Tak hanya itu. Pada tanggal 17 Februari 2022, mahasiswa KKN UAD juga mengadakan kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga berupa pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik bersama ibu dan bapak tani di padukuhan Pucang Gading.
Pembuatan pupuk organik ini bertujuan untuk membuat pupuk secara alami menggunakan bahan dan sisa makanan serta kotoran ternak. “Sehingga limbah rumah tangga menjadi lebih bermanfaat,” kata Ahmad, Ketua KKN Unit XXI B.3.
Pelatihan pembutaan pupuk organik tersebut berjalan dengan lancar. Masyarakat sangat antusias berpartisipasi dalam kegiatan itu.
Selain itu, ada warga masyarakat yang ingin mencoba dan memasarkan pupuk organik yang dibuat nantinya.
Dengan adanya kegiatan pembuatan pupuk organik ini, petani diharapkan untuk lebih kreatif dalam mengelola dan memanfaatkan sisa makanan rumah tangga dan tidak menggunakan pupuk kimiawi.
Selain itu, tidak hanya bapak tani. Tapi juga masyarakat di sekitar agar lebih memerhatikan lingkungan supaya lebih aman, nyaman dan tidak tercemari. (Fan)