KKN UAD Adakan Pelatihan Penyusunan Perangkat Evaluasi Bernuansa HOTS

Diikuti Guru SD di Banjararum Kalibawang Kulonprogo

TUNTUTAN ketrampilan dalam pembelajaran abad 21, yaitu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.

HOTS (Higher Order Thinking Skills) merupakan salah satu tuntutan ketrampilan tersebut. Dan sekolah merupakan salah satu tempat untuk melatih siswa mengembangkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis sehingga proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarah kepada tujuan tersebut.

Sebagian guru sudah mulai mencoba melakukan evaluasi pembelajaran yang bernuansa HOTS, meskipun belum sepenuhnya. Hal tersebut karena terkendala kondisi kemampuan peserta didik. Begitu pula guru-guru yang ada di Kalurahan Banjararum.

Berkaitan hal tersebut guru dituntut untuk dapat merancang perangkat evaluasi pembelajaran yang bernuansa HOTS sehingga dapat diterapkan di dalam proses pembelajaran.

Ketua panitia, Rizki Rizal Indrawan, menyampaikan, salah satu kegiatan KKN Reguler ke-101 — yang merupakan kegiatan bersama dari tiga unit KKN — yang ada di Kalurahan Banjararum mengadakan pelatihan penyusunan perangkat evaluasi bernuansa HOTS bagi guru SD di Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.

Mahasiswa KKN Reguler ke-101 yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu Unit XV B.1 di Dusun Degan II, Unit XV B.2 di Dusun Semaken III dan Unit XV B.3 di Dusun Kemesu.

Sedangkan materi pelatihan disampaikan Drs Uus Kusdinar, M.Pd dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Pada kesempatan itu, Drs Uus Kusdinar, M.Pd, menekankan pentingnya memulai membiasakan memberikan evaluasi yang bernuansa HOTS di dalam proses pembelajaran.

“Evaluasi ini harus diselaraskan dengan KD, IPK dan tujuan yang dikembangkan dalam perangkat pembelajaran,” terang Uus Kusdinar.

Memberikan evaluasi yang bernuansa HOTS, kata Uus Kusdinar, dapat dilaksanakan selama proses pembelajaran, dilakukan pembiasaan di kelas. “Meskipun pada tahap awal targetnya bukan untuk memberikan penilaian, tapi untuk melatih kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik,” ungkap Uus.

Dijelaskan Uus, pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari tatap muka pada 9 Februari 2023 dan 10 Februari 2023 bertempat di SD Muhammadiyah Degan Banjararum diikuti guru-guru SD Muhammadiyah Degan dan SD Negeri Semaken.

Kepala SD Muhammadiyah Degan, Dedi Hartono, S.Pd, mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN UAD atas kegiatan pelatihan kali ini. “Semoga bermanfaat dan dapat meningkatkan kompetensi guru, khususnya yang ikut pelatihan,” kata Dedi, Selasa (14/2/2023).

Seperti disampaikan Dedi Hartono, guru-guru di lingkungan Degan dan Semaken merasa senang dan bersyukur dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini.

“Materi yang disampaikan selama dua hari ini sangat bermanfaat dan dapat dilaksanakan di sekolah untuk pelaksanaan proses pembelajaran dan evaluasinya,” ungkap Dedi.

Pada kesempatan itu guru-guru menyadari bahwa pemberian evaluasi selama proses pembelajaran selama ini belum bernuansa HOTS.

Begitu pula untuk evaluasi di tengah dan akhir semester. Padahal disadari, pemberian evaluasi yang bernuansa HOTS akan berdampak pada kualitas hasil pembelajaran peserta didik, terutama dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritisnya.

Dalam forum pelatihan ini guru-guru belajar dan saling evaluasi serta akhirnya tahu masih ada yang harus dilakukan di dalam proses pembelajaran, yakni perlu pembiasaan diberikan evaluasi yang bernuansa HOTS.

Guru-guru merasa bangga dan merasa bersyukur bisa belajar dalam pelatihan ini. Melalui kegiatan pelatihan ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran agar dapat lebih baik lagi.

Khususnya dalam penyiapan perangkat evaluasi pembelajaran yang bernuansa HOTS sehingga akan berdampak pada kualitas hasil pembelajaran peserta didik, terutama dapat meningkatkan kreativitas serta kemampuan berfikir kritisnya.

Dalam kesempatan tersebut sekolah dan guru-guru berharap ada kelanjutan program bersama untuk meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik.

Di akhir pelatihan peserta dari SD Muhammadiyah Degan dan SD Negeri Semaken menyampaikan hasil penyusunan perangkat evaluasi bernuansa HOTS yang dibuatnya untuk didiskusikan dan dievaluasi bersama.

“Semoga kegiatan KKN yang kami adakan ini bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di Banjararum,” ungkap Rizki Rizal Indrawan selaku ketua panitia pelatihan. (Fan)

Exit mobile version