Kisah Anak Tukang Parkir jadi Polisi

Anak tukang parkir di Bantul, Yogyakarta yang lulus menjadi polisi saat bersalaman dengan orangtuanya. @ foto Istimewa

LARANG Bimo Tri Sembodo (19), anak dari juru parkir di Bantul menjadi salah satu siswa Pendidikan dan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polri Gelombang II TA 2022 yang dilantik Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menjadi anggota Polri berpangkat Bripda.

Putra pasangan Sumartana dan Retno Indah Utami ini mampu membuktikan bisa menjadi polisi meski berasal dari keluarga sederhana.

“Saya tidak menyangka anak saya bisa menjadi anggota polisi, dengan kondisi saya cuma juru parkir,” kata Sumartana, dalam wawancara di rumahnya di Jetis RT 85 Pendowoharjo Sewon Bantul, Kamis (22/12/2022).

Sumartana juga sangat merasa bangga, usai mendapatkan ucapan selamat secara langsung dari Kapolda DIY saat pelantikan putranya di SPN Selopamioro Polda DIY, pada Rabu (21/12/2022) kemarin.

“Saya bangga sekali karena saya bisa dirangkul oleh bintang dua (Kapolda DIY) saat pelantikan putra saya,” ujarnya.

Harapan Sumartana, Larang Bimo Tri Sembodo nantinya dapat mengemban tugas sebagai anggota Polri dengan baik.

“Harapan saya selaku ayah, Bimo bisa menjadi polisi yang jujur, tidak neko-neko, dan harus menjadi polisi yang baik,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan keberhasilan Bimo menjadi anggota Polri dapat menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya bahwa menjadi anggota Polri tak memandang profesi orang tua.

“Ayahnya berprofesi sebagai juru parkir, namun ia bisa membuktikan jika dirinya dapat menjadi anggota Polri,” katanya.

Lebih jauh, dikatakan Kapolres, ini menunjukkan saat ini proses rekruitmen Polri benar-benar menanamkan prinsip BETAH (Bersih,Transparan, Akuntatabel dan Humanis) sehingga siapa saja mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota Polri.

“Dengan prinsip Betah (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis), diharapkan kaderisasi penerimaan-penerimaan ini benar-benar bersih tanpa adanya kontaminasi, sehingga betul-betul yang bisa kita terima sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan dan mampu melaksanakan pendidikan dengan baik,” jelasnya.

Kapolres menuturkan, pada setiap penerimaan Polri, betul-betul transparan, tidak ada upaya-upaya yang bersifat subjektif yang berusaha mempengaruhi kepanitiaan. Disamping itu, pihaknya mempunyai sistem dan mekanisme yang sudah tersusun yang sama sekali tidak bisa diintervensi.

“Dengan kondisi yang demikian ini masyarakat kita harapkan bisa memahami bahwa penerimaan ini betul-betul tidak bisa dilaksanakan dengan titipan, apalagi menggunakan uang,” ucapnya.

“Apabila mau masuk Polri agar mempersiapkan anak-anaknya sedemikian rupa dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dan mengolah kemampuan juga kompetensinya, sehingga pada saat seleksi, anak-anaknya dapat masuk melalui seleksi dengan objektif dan mempunyai standar kemampuan yang mumpuni sehingga dapat bersaing dengan yang lain,” ujarnya menambahkan.

Dari proses seleksi yang objektif tersebut, pihaknya juga berharap dapat menjaring calon-calon polisi yang mempunyai kompetensi yang bagus agar nanti bisa bertugas dengan baik di lapangan. (daf/kil)

Exit mobile version