DALAM rangka tasyakur milad 1 abad RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan milad ke-14 RS PKU Muhammadiyah Gamping digelar khitanan massal bertajuk “Khitan Ceria”, Rabu (28/12/2022), di Masjid KH Sudja’ Kompleks RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman.
Disampaikan Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dr M Komarudin, khitanan massal yang diikuti 200 anak usia 6 tahun ke atas itu sebagai bagian dari rangkaian milad RS PKU Muhammadiyah Gamping dan Yogyakarta yang rutin diadakan setiap tahun.
“Kali ini mengusung tema lintasi zaman sehatkan bangsa,” kata Komarudin, yang menambahkan sebenarnya masih ada 100 anak yang akan ikuti khitan di periode berikutnya.
Meski miladnya pada 15 Januari 2023, tapi kegiatan itu diadakan bertepatan dengan hari libur anak-anak yang disupport BPD DIY Syariah, Lazismu dan Dana Sehar Muhammadiyah (DSM).
Pada pelaksanaan khitanan itu ada anak-anak yang menangis, takut dan sebagainya. “Insya Allah sunatannya tidak sakit, jadi tidak usah khawatir,” hibur dr M Komarudin.
Kata Komarudin, sakitnya hanya saat dilakukan pembiusan saja. “Metode yang digunakan RS PKU Muhammadiyah adalah metode konvensional bedah, bukan metode cincin dan sebagainya,” ungkap Komarudin.
Bagi Komarudin, hal itu memang menjadi operasional standar prosedur untuk sunatan secara medis. “Apabila setelah disunat ada sesuatu kurang pas, maka rumah sakit akan melakukan proses tindakan medis,” ungkapnya.
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta kini sudah masuk 1 abad. Sejak tahun 1923 — sebelum kemerdekaan — sampai abad ke-20, PKU telah melayani masyarakat di bidang sosial, kesehatan, keagamaan dan sebagainya. “Utamanya di bidang kesehatan,” jelas Komarudin. (Fan)