KETUA geng Vascal di Yogyakarta ditangkap polisi. Pria yang mengaku Ketua geng itu ditangkap usai terlibat pengeroyokan di lapangan SMA Taman Madya Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Pelaku bernama Reno Anggara Afriyan Syah (20) kini sudah berstatus sebagai tersangka. Reno merupakan residivis kasus serupa yang baru saja bebas.
Kapolsek Umbulharjo Kompol Yayan Dewayanto, mengatakan Reno juga masih berstatus bebas bersyarat dengan kasus yang sama terjadi pada 2021 lalu.
Menurutnya, Reno pernah ditahan sebelumnya dengan vonis tiga tahun.
“Reno ini dia sudah masuk (tahanan) waktu penganiayaan di Jalan Gambiran, 2021 dengan perkara yang sama, penganiayaan. Pada waktu itu karena masih ABH (anak berhadapan dengan hukum), vonisnya tiga tahun. Ini (sekarang) posisi masih bebas bersyarat, tapi ternyata masih melakukan kejahatan,” katanya di Polsek Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Selasa (30/5/2023).
Reno merupakan salah satu dari enam pelaku yang sudah ditahan atas kasus pengeroyokan di lapangan SMA Taman Madya.
Pelaku lainnya yakni Rifky Neza Saputra alias Hoho (18), dan empat lainnya merupakan ABH berinisial MSM alias IAN (16), MDHS alias Dapek (16), RT alias SIPAP (16), dan ANN (17).
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, lanjut Kapolsek Reno dan Hoho juga pernah melakukan penganiayaan di Jalan Babaran, Umbulharjo.
“Peristiwa ini terjadi sebelum kejadian di lapangan SMA Taman Madya yakni pada 8 Maret 2023 sekitar pukul 20.00 WIB,” urainya didampingi Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.
Saat kejadian di Jalan Babaran tersebut, pelaku membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit. Meski begitu, pelaku tidak menggunakan sajam tersebut untuk menganiaya korbannya.
“Pas kejadian pertama (di Jalan Babaran) dia memang ada sajamnya, tapi untuk di (lapangan SMA) Taman Madya tidak membawa sajam. Jadi sajam ini yang di Babaran,” ujar Kapolsek.
Polisi pun turut mengamankan sajam yang digunakan korban saat melakukan penganiayaan di Jalan Babaran.
“Senjata mengaku punya temannya, sengaja dibawa. (Kejadian) Di Babaran ada korban memar-memar, tapi dia tidak menggunakan sajam, cuma dibawa,” lanjutnya.
Diketahui, pengeroyokan atau penganiayaan yang dilakukan di lapangan SMA Taman Madya dilakukan dengan turut mengajak duel lawannya. Reno yang merupakan Ketua Geng Vascal waktu itu menyuruh ABH untuk sparring hingga melakukan pengeroyokan di lapangan tersebut.
Pengeroyokan dan sparring itu dilakukan sebagai bagian dari ospek perekrutan anggota geng.
“Tersangka Reno ini mengaku Ketua geng Vascal. Sehingga dia membawa adik-adik ini untuk direkrut jadi anggota. Sehingga ketika di lapangan dia ketemu sama anak-anak, langsung diajak untuk sparring-an. Mencoba atau menjajaki anggota gengnya, ospek, semacam itu, latihan,” demikian Yayan. (gaf/zil)
Discussion about this post