Kesulitan Air Bersih, Warga Gunungkidul Konsumsi Air Telaga

MUSIM kemarau ini, warga di Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul terpaksa mandi di telaga Cowet.

Hal tersebut terpaksa dilakukan lantaran harga air bersih yang kini telah menembus angka Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) per tangki dirasa sangat memberatkan warga.

Hal itu diungkapkan Ketua BPK Kalurahan Girisekar Gunawan. Menurutnya sebanyak 1.500 jiwa, di 700 kepala keluarga (KK) terpaksa harus menggunakan air telaga yang kondisinya kotor dan berwarna hijau.

Kata dia, air telaga Cowet yang kotor digunakan warga untuk keperluan sehari- hari mulai dari mencuci, mandi, hingga memberi minum ternak.

Menurutnya, tak ada pilihan lain, sebab harga air bersih yang mencapai Rp 150 untuk satu tangki kapasitas 5.000 liter dirasa memberatkan warga, sehingga warga harus berhemat dengan cara menggunakan air telaga yang kotor.

“Kondisi tersebut diperparah dengan tidak meratanya saluran pipa PDAM kerumah warga sehingga warga semakin susah mendapatkan air bersih,” katanya, Kamis (17/09/2020).

Sementara, Rusmariyanti warga setempat mengaku kekeringan yang terjadi sudah berlangsung lama.

Namun, pada tahun ini kekeringan baru dirasakan warga sejak akhir bulan Juli lalu. Intensitas air hujan yang mulai rendah mengakibatkan bak penampungan warga semakin menipis.

Sejauh ini warga mengaku sudah membeli air bersih sebanyak 3-5 kali. Sedang untuk sekali pembelian hanya dapat digunakan selama 2 minggu pemakaian tergantung jumlah keluarga.

“Memang sampai saat ini belum ada bantuan nyata dari pemerintah,” katanya.

Ia berharap agar bisa segera dapat teraliri pipa PDAM. (har/Seno)

Exit mobile version